Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa turun tajam pada perdagangan Kamis (7/2/2019) menyusul pemangkasan proyeksi pertumbuhan Uni Eropa yang membebani pasar.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,5%, pelemahan terbesar sejak 27 Desember, sementara DAX Jerman merosot 2,7% karena data industri bulan Desember yang mengecewakan memperkuat kekhawatiran mengenai ekonomi zona euro.
"Saham zona euro sangat menderita karena investor khawatir kawasan itu akan mengalami penurunan ekonomi", tulis David Madden dari CMC Markets, seperti dikutip Reuters.
David menambahkan bahwa jika Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan, kondisi ekonomi yang memburuk akan terjadi.
Indeks FTSE 100 Inggris turun 1,1% setelah Bank of England mengatakan Inggris menghadapi pertumbuhan ekonomi terlemahnya dalam satu dekade tahun ini karena ketidakpastian Brexit meningkat dan ekonomi global melambat.
Kekhawatiran pasar juga diperparah oleh laporan CBC yang mengatakan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping "sangat tidak mungkin" terjadi pada tenggat waktu Maret yang ditetapkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Selain itu, laporan kinerja emiten juga membawa kekhawatiran..
Saham Publicis turun 14,8%, penurunan satu hari terbesar sejak 1992, menyusul pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan.
Sementara itu, Deutsche Bank menurunkan peringkat saham perusahaan menjadi ‘hold' dari 'beli' setelah laporan kinerja Publicis meningkatkan kekhawatiran tentang kerugian akun dan pelemahan pengeluaran pemasaran.
Otomotif Eropa juga terpukul setelah saham Fiat Chrysler (FCA) turun 12% karena proyeksi laba yang lebih lemah dari perkiraan dan arus kas bebas industri menimbulkan keraguan tentang target jangka panjang produsen mobil ini.
Sektor ini merosot 4,9% dengan saham Daimler, Faurecia dan Valeo melemah antara 5% dan 7%.
Di sektor perbankan, Societe Generale turun 6,8% setelah bank Prancis ini memangkas target profitabilitasnya, terpukul oleh penurunan pasar tahun lalu dan penurunan proyeksi laba pada Januari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
