Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen AS—China Masih Dorong Harga Emas

Harga emas kembali menguat setelah sempat melesu, akibat kekhawatiran berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang menekan pertumbuhan ekonomi global.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas kembali menguat setelah sempat melesu, akibat kekhawatiran berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang menekan pertumbuhan ekonomi global.

Dalam publikasinya, tim analis Monex Investindo Futures (MIFX) menuliskan, harga emas bergerak stabil pada hari Jumat di tengah masih berlangsungnya ketakutan terhadap perang dagang AS-China yang dapat memperburuk perlambatan ekonomi global.

“Namun menguatnya dollar masih membuat harga emas berada di jalur untuk penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir,” paparnya, Jumat (8/2/2019).

Pada perdagangan Jumat (8/2/2019) pukul 20.00 WIB, harga emas Comex kontrak teraktif April 2019 naik 2,60 poin atau 0,20% menjadi US$1.316,80 per troy ounce. Adapun, harga emas spot naik 3,29 poin atau 0,25% menuju US$1.313,40 per troy ounce.

Dalam waktu yang sama, indeks dolar AS naik 0,03% atau 0,031 poin menuju 96,538. Harga menguat 0,45% sepanjang tahun berjalan.

Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum batas waktu tanggal 1 Maret 2019 yang ditetapkan kedua negara untuk mencapai kesepakatan dagang. Padahal, sebelumnya kedua negara sepakat untuk gencatan dagang selama 90 hari untuk bekerja mencapai kesepakatan.

Jhon Sharma, ekonom di National Australia Bank mengatakan bahwa beberapa indikator pertumbuhan kami jelas melihat perlambatan aktivitas global dan volume perdagangan telah terpukul. Itu membuat orang-orang menjadi lebih hati-hati dan dapat memberikan dukungan untuk harga emas ke kisaran US$1.300-US$1.339 per troy ounce

Indeks dollar AS mencatat laju yang impresif semenjak mencapai level terendah tiga pekan di kisaran 95.16 pada 31 Januari lalu. Dalam waktu delapan hari, hingga perdagangan hari ini indeks dollar sempat naik ke level 96.69, dan menjadi level tertinggi sejak 3 Januari.

Akibat laju tersebut harga emas turun hingga mendekati level US$1300 per troy ons Kamis kemarin dari level tertinggi sembilan bulan US$1326.23 yang dicapai pada 31 Januari. Pergerakan tersebut menunjukkan korelasi negatif yang kuat antara indeks dollar dan harga emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper