Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 7 FEBRUARI: Memacu Penghiliran Sawit, Antam Kebut Smelter

Berita terkait strategi pemulihan kinerja industri pengolahan serta komitmen PT Antam Tbk. terhadap program penghiliran mineral menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (7/2/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait strategi pemulihan kinerja industri pengolahan serta komitmen PT Antam Tbk. terhadap program penghiliran mineral menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (7/2/2019).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:

Memacu Penghiliran Sawit. Penghiliran industri minyak kelapa sawit menjadi salah satu strategi untuk memulihkan kinerja industri pengolahan yang kontribusinya dalam 5 tahun terakhir melambat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (Bisnis Indonesia)

Belanja Asuransi Meningkat. Penetrasi industri asuransi pada 2018 mencapai kisaran 2,92% atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 3,0%. Kendati begitu, densitas atau premi per kapita sektor ini meningkat dari Rp1,56 juta pada 2017 menjadi sekitar Rp1,63 juta pada 2018. (Bisnis Indonesia)

Antam Kebut Smelter. PT Antam Tbk. berkomitmen mempercepat pelaksanaan program penghiliran mineral dan menargetkan seluruh proyek dapat tuntas pada 2021. (Bisnis Indonesia)

Perekonomian RI Melaju dengan Catatan. Perekonomian Indonesia pada tahun lalu masih mencatatkan laju yang positif, bahkan mencetak pertumbuhan terbaik sejak 2014. Namun, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tanah air melaju dengan sejumlah catatan. (Bisnis Indonesia)

Mata Uang Garuda Sudah Terbang Terlalu Tinggi. Kurs rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (6/2). Penguatan rupiah minggu ini melanjutkan pencapaian pekan lalu, rupiah naik 1,03%. Posisi rupiah saat ini merupakan level terkuat dalam delapan bulan terakhir. (Kontan)

Ekonomi 2018 Terbaik Sejak 2014. Perekonomian nasional pada 2018 tumbuh 5,17% yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam empat tahun terakhir atau selama pemerintahan Jokowi-JK. Meski di bawah asumsi APBN yang dipatok 5,4%, pertumbuhan ekonomi tahun lalu dianggap sesuai ekspektasi, mengingat perekonomian global sedang bergejolak. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper