Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Trump Tak Mengejutkan, Dolar AS Stabil

Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan siang ini, Rabu (6/2/2019), cenderung tak banyak merespons pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Donald Trump.
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan siang ini, Rabu (6/2/2019), cenderung tak banyak merespons pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Donald Trump.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia naik 0,09% atau 0,085 poin ke level 96,152 pada pukul 13.51 WIB.

Indeks dolar sempat bergerak di zona merah ketika dibuka turun tipis 0,01% atau 0,007 poin di level 96,060 pagi ini. Pada perdagangan Selasa (5/2), indeks berakhir menguat 0,215 poin atau 0,22% di level 96,067.

Sepanjang perdagangan hari ini, indeks dolar bergerak di kisaran 96,037 – 96,154.

Dilansir dari Reuters, dolar AS cenderung beraksi tipis terhadap pidato kenegaraan Trump yang disampaikan pada Selasa (5/2/2019) waktu setempat. Meski menyinggung isu-isu penting seperti perdagangan dan anggaran, pidato Trump dinilai tidak memberi banyak kejutan bagi para investor.

Dalam pidato tahunan tersebut, Trump menjabarkan prioritasnya untuk tahun mendatang. Di antara hal yang disorotinya adalah bahwa imigrasi ilegal merupakan krisis nasional yang mendesak. Trump juga menegaskan kembali komitmennya untuk membangun tembok perbatasan.

Terkait perjanjian perdagangan dengan China, Trump menyakan bahwa setiap perjanjian perdagangan harus mencakup perubahan struktural yang nyata.

Menurutnya, hal tersebut penting untuk mengakhiri praktik perdagangan yang tidak adil, mengurangi defisit perdagangan AS yang kronis, serta melindungi lapangan pekerjaan bagi warga Amerika.

"Pidato Trump tidak berisikan kejutan. Misalnya, dia tidak menyatakan keadaan darurat (seputar pendanaan tembok perbatasan) atau membuat komentar mengejutkan tentang China," kata Ayako Sera, ekonom pasar senior di Sumitomo Mitsui Trust.

Pada umumnya dolar AS mampu mempertahankan momentum kenaikannya meskipun imbal hasil obligasi AS turun pada hari sebelumnya.

“Dolar mampu menarik dukungan terlepas dari imbal hasil Treasury yang lebih rendah berkat kombinasi komentar Federal Reserve yang terdengar dovish dan data AS, yang relatif kuat secara keseluruhan baru-baru ini,” kata Shusuke Yamada, kepala valas dan pakar strategi ekuitas di Bank Of America Merrill Lynch.      

Posisi indeks dolar AS                                                        

6/2/2019

(Pk. 13.51 WIB)

96,152

(+0,09%)

5/2/2019

96,067

(+0,22%)

4/2/2019

95,852

(+0,29%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper