Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, Permintaan Emas di India Diprediksi Capai 850 Ton

Dewan Emas Dunia (World Gold Council/ WGC) memprediksi permintaan emas India dapat pulih pada 2019, naik di atas rata-rata 10 tahun, karena pemerintah berupaya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan kekuatan belanja menjelang pemilihan umum yang akan diadakan pada Mei 2019.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Dewan Emas Dunia (World Gold Council/ WGC) memprediksi permintaan emas India dapat pulih pada 2019, naik di atas rata-rata 10 tahun, karena pemerintah berupaya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan kekuatan belanja menjelang pemilihan umum yang akan diadakan pada Mei 2019.

Dikutip dari Reuters pada Sabtu (2/2/2019), konsumsi emas India pada 2019 kemungkinan akan mencapai 750 ton—850 ton, dibandingkan 760,4 ton pada tahun lalu, kata Somasundaram PR, direktur pelaksana operasi WGC India. Permintaan emas di India rata-rata 838 ton selama 10 tahun terakhir.

Peningkatan konsumsi oleh konsumen emas terbesar kedua di dunia akan membantu harga global yang berada di dekat level tertinggi 8 bulan, tetapi dapat memperluas defisit perdagangan India dan menekan rupee.

"Ini adalah tahun pemilihan sehingga (pemerintah) akan menempatkan lebih banyak uang ke tangan orang-orang," kata Somasundaram, dikutip dari Reuters. "Akan ada sejumlah besar pengeluaran dalam jangka pendek yang akan bagus untuk emas."

Sebelum pemilihan, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi dapat mengumumkan langkah-langkah untuk membantu para petani bangsa, pembeli emas terbesar, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Sementara konsumsi emas secara keseluruhan turun 1,4% tahun lalu, permintaan untuk koin dan batangan, yang dikenal sebagai permintaan investasi, turun 4%, kata WGC dalam laporannya.

Pada penutupan perdagangan Jumat (1/2/2019) waktu setempat, harga emas spot terkoreksi 0,25% atau 3,27 poin menjadi US$1.317,98 per troy ounce. Adapun, emas Comex turun 0,24% atau 3,2 poin menuju US$1.322 per troy ounce.

"Penurunan saat ini disebabkan oleh kombinasi laporan penggajian yang sangat kokoh, meskipun pemerintah AS ditutup, serta data manufaktur yang kuat dari AS," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan dasar di BMO, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/2/2019).

"Emas juga memiliki kinerja yang baik minggu ini, melonjak di atas $ 1.300, jadi ada sedikit aksi ambil untung di sini."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper