Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VOKS Incar Pertumbuhan dari Proyek PLN

Voksel Electric (VOKS) mengincar kontribusi pendapatan bersih dari kontrak PLN lebih besar pada 2019, seiring dengan mega proyek 35.000 megawatt milik Perusahaan Listrik Negara.
Voksel Electric Tbk. (VOKS) mengincar kontribusi pendapatan bersih dari kontrak PLN lebih besar pada 2019, seiring dengan mega proyek 35.000 megawatt milik Perusahaan Listrik Negara.
Voksel Electric Tbk. (VOKS) mengincar kontribusi pendapatan bersih dari kontrak PLN lebih besar pada 2019, seiring dengan mega proyek 35.000 megawatt milik Perusahaan Listrik Negara.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) mengincar kontribusi pendapatan bersih dari kontrak PLN lebih besar pada 2019, seiring dengan mega proyek 35.000 megawatt milik Perusahaan Listrik Negara. 

Sekretaris Perusahaan Voksel Electric, Sachje Amalia Siddharta mengatakan Voksel mengincar kontribusi dari kontrak PLN dan kontraktornya sebesar 50% dari total pendapatan bersih pada tahun ini. Adapun 50% lainnya berasal dari kontrak Telkom dan kontraktornya, pasar ekspor, free market seperti kontrak swasta dan pasar free market, dan lainnya. 

Pada 2017, kontrak PLN memberikan kontribusi 32,50% terhadap total pendapatan bersih atau sebesar Rp733,87 miliar. Adapun, hingga kuartal III/2018, kontrak PLN memberikan kontribusi 32,61% terhadap total pendapatan bersih atau sebesar Rp587,91 miliar. 

Jika berdasarkan geografis, penjualan lokal memberikan kontribusi terbesar yakni 99,16% terhadap total pendapatan bersih per 30 September 2018. Adapun, penjualan ekspor berkontribusi 0,84% terhadap total pendapatan bersih. 

Program megaproyek 35.000 megawatt diyakini turut mendorong permintaan ke produsen kabel. Untuk itu, perseroan memasang target pertumbuhan penjualan sebesar 25% pada tahun ini. 

Sachje mengatakan proyeksi peningkatan kontribusi dari PLN dan kontraknya, bakal berasal dari proyek high voltage cable. Tahun ini, perseroan melakukan penambahan mesin dan pendirian bangunan terkait dengan perluasan pabrik untuk penambahan produksi high voltage cable (HV).

Adapun, kapasitas baru itu sebesar 600 km per tahun. "Dulu sudah ada produk HV, tetapi masih kapasitas mesinnya sangat terbatas," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper