Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas: IHSG Berpotensi Koreksi, 6 Saham Jadi Pilihan

PT Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi di tengah penantian laporan laba perusahaan tahun 2018, sentimen pasar global masih diliputi keterbatasan katalis positif. Kondisi ini mendorong IHSG diperkirakan bergerak mixed, tetapi akan berakhir dalam ruang zona negatif pada perdagangan hari ini, Selasa (29/1/2019).
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA— PT Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi di tengah penantian laporan laba perusahaan tahun 2018, sentimen pasar global masih diliputi keterbatasan katalis positif.

Kondisi ini mendorong IHSG diperkirakan bergerak mixed, tetapi akan berakhir dalam ruang zona negatif pada perdagangan hari ini, Selasa (29/1/2019).

Dalam publikasi risetnya, tim analis Valbury Sekuritas Indonesia menyampaikan, ada sejumlah sentimen pasar dari dalam negeri.

Pertama, Majalah internasional The Economist mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo di bidang ekonomi. Kritik The Economist sama dengan yang disuarakan ekonom atas fenomena deindustrialisasi yang terus terjadi.

Indonesia belum menjadi negara sukses dibidang industri tetapi langsung ke jasa porsi industri manufaktur anjlok di bawah 20% terhadap PDB di kuartal III 2018. Hal ini harus menjadi perhatian lebih pemerintah sebab akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi. Tentunya, masukan ini dapat dijadikan bagi pemerintah agar bisa melakukan evaluasi di tahun terakhir pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Kedua, Kementerian BUMN tengah merampungkan dua holding baru, yakni Holding BUMN Infrastruktur serta Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan. Diperkirakan PP Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan akan keluar pada pertengahan bulan ini.

Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan berisi tujuh BUMN di antaranya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Virama Karya, PT Amarta Karya, PT Indah Karya dan PT Bina Karya dan Perum Perumnas sebagai induk. Diharapkan dengan pembentukan holding BUMN ini dapat menguatkan keuangan perusahaan yang akan semakin kuat.

Sementara itu, sentimen pasar dari luar negeri  di antaranya, Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, dunia langsung bereaksi. Sejumlah negara seperti Qatar, Turki, Prancis, Inggris, Arab Saudi, Tiongkok, Rusia, dan Iran langsung bereaksi keras.

Selanjutnya, AS telah mencabut sanksi-sanksi atas perusahaan-perusahaan Rusia yang terkait dengan sosok berpengaruh Oleg Deripaska, kendati kubu Partai Demokrat tetap mempertahankan sanksi itu. Pencabutan ini menurut Departemen Keuangan AS bahwa perusahaan-perusahaan itu telah mengurangi kepemilikan saham langsung dan tidak langsung.

Hal ini semakin jelas menunjukan bahwa partai demokrat sebagai opisisi yang selalu berseberangan dengan pemerintahan Donald Trump, setelah beda pendapat pembangunan tembok perbatasan.

Trump setuju mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan AS, tanpa mendapatkan dana yang diminta dari kongres untuk tembok perbatasan. Kebijakan AS menutup dan membuka kembali pemerintahan meredakan sejenak tekanan bagi pasar saham global.

Oleh karena itu, prediksi IHSG ialah di tengah penantian laporan laba perusahaan tahun 2018, satu sisi sentimen pasar global masih diliputi keterbatasan katalis positif. Kondisi ini mendorong IHSG diperkirakan bergerak mixed, tetapi akan berakhir dalam ruang zona negatif pada perdagangan hari ini.

“Rekomendasi ini berdasarkan teknikal dan hanya digunakan untuk kebutuhan harian,” papar riset, Selasa (29/1/2019).

Perspektif tenikal
Support Level :    6428/6397/6361
Resistance Level :   6495/6532/6563
Major Trend : Down
Minor Trend : Up
Pattern : Down to up

BMRI: Trading Buy
• Close 7175, TP 7375
• Boleh buy di level 7025-7175
• Resistance di 7375 & support di 7025
• Waspadai jika tembus di 7025
• Batasi resiko di 6975

BSDE: Trading Buy
• Close 1385, TP 1445
• Boleh buy di level  1350-1385
• Resistance di 1445 & support di 1350
• Waspadai jika tembus di 1350
• Batasi resiko di 1335

SMRA : Trading Buy
• Close 1010, TP 1035
• Boleh buy di level  985-1010
• Resistance di 1035 & support di 985
• Waspadai jika tembus di 985
• Batasi resiko di 970

MEDC:  Trading Buy
• Close 920, TP 950
• Boleh buy di level  870-920
• Resistance di 950 & support di 870
• Waspadai jika tembus di 870
• Batasi resiko di 855

INDY:  Trading Buy
• Close 2210, TP 2290
• Boleh buy di level  2090-2210
• Resistance di 2290 & support di 2090
• Waspadai jika tembus di 2090
• Batasi resiko di 2060

HRUM:  Trading Buy
• Close 1825, TP 1860
• Boleh buy di level  1760-1825
• Resistance di 1860 & support di 1760
• Waspadai jika tembus di 1760
• Batasi resiko di 1740

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper