Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Saham Pilihan Indeks Bisnis27

Kuatnya kinerja historis indeks Bisnis27 serta prospek fundamental konstituennya yang solid menempatkan indeks ini menjadi salah satu indeks yang berpotensi mencatatkan return positif yang konsisten di masa mendatang.
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta/Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta/Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Kuatnya kinerja historis indeks Bisnis27 serta prospek fundamental konstituennya yang solid menempatkan indeks ini menjadi salah satu indeks yang berpotensi mencatatkan return positif yang konsisten di masa mendatang.

Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir, indeks Bisnis27 sudah tumbuh 373%. Kinerja ini jauh mengungguli pertumbuhan indeks LQ45 yang pada periode yang sama tumbuh 289%.

Hingga perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (25/1/2019), Indeks Bisnis-27 ditutup di level 576,15. Sepanjang tahun ini saja, indeks Bisnis-27 sudah mencatatkan return positif 4,05%.

Nafan mengatakan, indeks Bisnis-27 merupakan versi ringkas dari LQ45 dengan jumlah emiten yang lebih disederhanakan menjadi 27 emiten. Emiten-emiten yang terpilih juga memiliki kinerja fundamental yang kuat serta likuiditas yang baik di pasar.

Menurutnya, karakter ini menyebabkan Indeks Bisnis-27 merupakan salah satu acuan yang layak untuk dijadikan pilihan bagi penataan portolofi investasi bagi investor bila tujuannya adalah untuk mengalahkan kinerja indeks yang umum.

“Indeks Bisnis-27 ini benar-benar outperform terhadap LQ45, sehingga dengan demikian saya pikir Indeks Bisnis-27 ini merupakan indeks yang menarik untuk dijadikan patokan bagi manajer investasi unuk manage portofolionya,” katanya kepada Bisnis, Jumat (25/1/2019).

Di antara konstituen Indeks Bisnis-27 yang ada sekarang, Nafan memfavoritkan beberapa emiten, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan PT Bumis Serpong Damai Tbk. (BSDE).

Di antara keempatnya, sejah tahun lalu Nafan menilai BMRI merupakan saham yang paling prospektif secara teknikal untuk dimasuki saat ini.

Kendati non performing loan (NPL) cukup tinggi di kisaran 3,01% pada kuartal III/2018 akibat pendanaan infrastruktur yang massif, tetapi BMRI masih memiliki kinerja bisnis yang sangat baik. Labanya berhasil tumbuh 20% yoy dengan pertumbuhan kredit 13,8% yoy.

Ditambah lagi, harga BMRI saat ini masih relatif murah dengan PER 14,26 kali. Konsensus Bloomberg memproyeksikan pendapatannya tahun 2019 dan 2020 akan tumbuh masing-masing 12,86% dan 10,81%, sedangkan labanya tumbuh masing-masing 16,8% dan 16,3%.

Nafan memberikan target harga Rp8.250 untuk BMRI, yang mana artinya masih ada potensi kenaikan 11,86% dibandingkan harga penutupannya pada Jumat (25/1/2019) lalu yang di level Rp7.373.

Sementara itu, Nafan memberikan target harga Rp4.530 untuk TLKM dan Rp2.680 untuk PGAS, atau masih ada potensi peningkatan masing-masing 16,75% dan 10,7% dari harga penutupan mereka pada Jumat (25/1/2019) lalu.

Sementara itu, Nafan semula memberikan target harga Rp1.510 untuk saham BSDE, tetapi target tersebut sudah sempat tercapai di awal tahun ini. Nafan merevisi target harganya menjadi Rp1.580. Menurutnya, BSDE masih menarik sebab memiliki kinerja marketing sales yang kuat dengan pertumbuhan 12% yoy pada kuartal III/2018 lalu.

Adapun, Indeks Bisnis-27 di-launching pertama kali pada 27 Januari 2009. Indeks ini merupakan hasil kerjasama antara Bisnis Indonesia dengan PT Bursa Efek Indonesia. Dalam Indeks ini terdiri dari 27 anggota konstituen yang mewakili seluruh sektor di pasar modal Indonesia.

Penyusunan Indeks Bisnis-27 ini menggunakan metodologi market value weighted index dengan mempertimbangkan asessment pada aspek fundamental untuk mengukur kinerja perusahaan, teknikal pada data perdagangan secara historis, dan aspek akuntabilitas konstituen yang berdasarkan pada good corporate governance.

Evaluasi Indeks Bisnis-27 dilakukan setiap 6 bulan sekali atau dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober.

Berikut ini daftar konstituen Indeks Bisnis-27 untuk periode November 2018 – April 2019:

ASII Astra International Tbk Aneka Industri

SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Industri Dasar dan Kimia

INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Industri Dasar dan Kimia

TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Keuangan

BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Keuangan

BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Keuangan

UNTR United Tractors Tbk Perdagangan, Jasa, dan Investasi

ADRO Adaro Energy Tbk Pertambangan

PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

BBCA Bank Central Asia Tbk Keuangan

KLBF Kalbe Farma Tbk Industri Barang Konsumsi

INCO Vale Indonesia Tbk Pertambangan

PTBA Bukit Asam (Persero) Tbk Pertambangan

BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk Keuangan

CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Industri Dasar dan Kimia

BSDE Bumi Serpong Damai Tbk Properti dan Real Estate

INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Industri Barang Konsumsi

ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk Pertambangan

ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Industri Barang Konsumsi

SCMA Surya Citra Media Tbk Perdagangan, Jasa, dan Investasi

MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Perdagangan, Jasa, dan Investasi

MYOR Mayora Indah Tbk. Industri Barang Konsumsi

HMSP H.M. Sampoerna Tbk. Industri Barang Konsumsi

INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Industri Dasar dan Kimia

TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk. Industri Dasar dan Kimia

TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Industri Dasar dan Kimia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper