Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Nusantara Properti Internasional (NATO) Oversubscribed 3 Kali

Penawaran umum perdana PT Nusantara Properti Internasional Tbk. mencatatkan kelebihan permintaan hingga tiga kali.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Penawaran umum perdana PT Nusantara Properti Internasional Tbk. mencatatkan kelebihan permintaan hingga tiga kali.

Nusantara Properti Internasional menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO) Rp103 per saham atau mendekati batas bawah dari kisaran harga penawaran Rp102--Rp110 per saham. Perseroan melepas 2 miliar saham dalam IPO tersebut.

Melalui aksi IPO, Nusantara Properti Internasional memperoleh dana senilai Rp206 miliar.

Direktur Utama Jasa Utama Capital Sekuritas Deddy Suganda Widjaja mengatakan, investor di pasar modal merespons positif IPO Nusantara Properti Internasional dan mencatatkan kelebihan permintaan.

"Oversubscribed 3 kali," ungkap Deddy, Kamis (17/1/2019).

Perusahaan properti bersandi saham NATO akan menggunakan dana IPO sebesar 80% untuk melakukan peningkatan penyertaan modal pada entitas anak, yakni PT Nusantara Mandala Prima (NMP).

Dari total dana yang diperoleh NMP, sebesar 37,5% akan disalurkan sebagai pinjaman kepada cucu usaha perseroan untuk pengembangan villa/ hotel di daerah Selayar, Sulawesi Selatan. Selain itu, 62,5% akan digunakan untuk pinjaman kepada cucu usaha yang lain untuk pembelian lahan di Pulau Rote, NTT.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Independen Nusantara Properti International Dessy Christian menuturkan, proyek di Selayar ditargetkan rampung sekitar Juli 2021 sedangkan di Rote pada akhir 2020 sehingga mulai beroperasi pada 2021.

Sementara itu, proyek Maratua belum dapat dipastikan sebab lokasinya berada di dekat area tambang, sehingga perseroan masih menunggu perkembangan bisnis di sana.

Dessy menambahkan, dengan adanya akuisisi tiga aset pada akhir tahun lalu, perseroan bisa membukukan pendapatan Rp25 miliar hingga akhir 2018, melonjak dibandingkan dengan raihan Rp300 juta pada 2017.

Hingga 2020, perkembangan pendapatan dari ketiga aset itu diperkirakan akan mencapai Rp31,6 miliar. Namun, setelah dua resor baru tersebut beroperasi, pada 2021 pendapatan perseroan akan mencapai Rp103 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper