Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham: Mampukah BBNI Tembus Rp10.000?

Kinerja saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. selama tahun berjalan 2019 berhasil naik 5,11% menuju level Rp9.250 per saham. Kenaikan harga saham berkode BBNI itu diprediksikan terus berlanjut.
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. selama tahun berjalan 2019 berhasil naik 5,11% menuju level Rp9.250 per saham. Kenaikan harga saham berkode BBNI itu diprediksikan terus berlanjut.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan target laba bersih BBNI bakal mencapai Rp19,04 triliun pada 2019, atau meningkat 21,27% dari proyeksi 2018. Adapun proyeksi laba bersih BBNI pada 2018 senilai Rp15,7 triliun.

Sementara itu, pada kuartal IV/2018, Mirae memproyeksikan BBNI berpotensi membukukan laba bersih senilai Rp4,26 triliun, naik 6,5% dari kuartal kuartal sebelumnya, atau naik 23,2% year on year.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun memproyeksikan pinjaman BBNI tumbuh 14,3% sepanjang 2018, didorong oleh segmen infrastruktur dan konsumen. Tren tersebut diperkirakan masih terus berlanjut pada tahun ini.

Apalagi BBNI memiliki hubungan yang kuat dengan pemerintah terkait pembiayaan infrastruktur dan mempunyai potensi besar dalam pinjaman konsumen.

"Kami perkirakan pertumbuhan kredit 2019 mencapai dua digit, meski lebih lambat dari pertumbuhan 2018, karena latar belakang ekonomi makro yang tidak pasti," tulisnya dalam riset media Januari 2019, yang dikutip pada Selasa (15/1/2019).

Lee merekomendasikan beli saham BBNI. Dari sisi rasio keuangan, BBNI memiliki rasio price per earning (P/E) dan price per book (P/B) masing-masing diproyeksikan 8,4 kali dan 1,3 kali.

Sementara itu, rasio return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) BBNI diproyeksikan 16,3% dan 2,2%. Laba per saham BBNI pada 2018 dan 2019 masing-masing diproyeksikan Rp842 dan Rp1.021.

Dalam riset terpisah, analis Samuel Sekuritas Andy Ferdinand menuliskan, manajemen BBNI berupaya menahan untuk tidak menaikkan suku bunga kredit dan hanya sedikit menaikkan suku bunga deposito. Menurutnya, tekanan kenaikan suku bunga akan semakin besar ke depannya, sehingga penyesuaian suku bunga kredit dan deposito bakal dilakukan.

Andy pun menilai, margin bunga bersih berpeluang melemah, tapi bisa diimbangi oleh pertumbuhan kredit, sehingga pendapatan bunga bersih diperkirakan tumbuh 9,9% pada 2019.

Langkah BBNI yang selektif dalam penyaluran kredit, diproyeksikan rasio kredit bermasalah 2019 akan flat pada level 2,1%, sama seperti 2018. Andy memperkirakan, rasio kredit bermasalah yang flat akan membuat manajemen menurunkan biaya pencadangan.

Samuel Sekuritas juga merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga saham Rp9.300, yang mencerminkan nilai buku 1,4 kali.

Konsensus Bloomberg memproyeksikan harga saham BBNI bakal mencapi Rp9.438 per saham pada 2019. Sebanyak 33 analis yang menganalisis saham BBNI, terdapat 24 analis merekomendasikan beli saham BBNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper