Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Saham Papan Pengembang Tidak Ikut Menguat Bersama IHSG

Saham yang tergabung di indeks papan pengembang tampak tidak menikmati penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal tahun ini.
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

BIsnis.com, JAKARTA—Saham yang tergabung di indeks papan pengembang tampak tidak menikmati penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal tahun ini.

Pada akhir perdagangan Selasa (155/1/2019), indeks saham di papan pengembangan tercatat melemah 2,27% secara year-to-date (ytd). Kontras, saham-saham berkapitalisasi besar yang tergabung dalam papan utama (main board) terus menguat hingga 4,26% ytd.

Sementara itu, analis menilai wajar bila saham di papan utama bergerak sejajar dengan penguatan IHSG pada awal tahun ini. Pasalnya, masuknya arus modal asing (capital inflow) yang terdiri dari investor besar cenderung melirik saham blue chip.

Vice President Research Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan terdapat beberapa alasan terkait pelemahan indeks saham pengembang tersebut.

“Kalau [IHSG] naik kan pastinya pasar itu didorong oleh saham-saham yang memiliki kapitaisasi besar. Sedangkan untuk papan pengembang ‘kan umumnya kapitalisasi pasarnya lebih kecil,” ujarnya, Selasa (15/1/2019).

Selain itu, dia menambahkan, di papan pengembang juga terdapat saham-saham yang baru IPO yang penguatannya tidak merata. Beberapa di antaranya saham yang ketika IPO naik tinggi tapi kini mulai bergerak konsolidasi atau bahkan cenderung stagnan.

Sementara penguatan di indeks papan utama, William menilai, bukan berarti investor melepas saham-saham yang berada di papan pengembang.

Pasalnya, investor yang ada di papan utama bisa jadi adalah investor yang dulunya memasang posisi wait and see dan kini akhirnya mulai kembali masuk.

Apalagi dengan derasnya arus modal masuk juga ikut menyasar saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar.

“Karena kalau kapitalisasinya kecil, dia [investor] beli dengan bobot yang cukup besar nanti waktu merealisasikannya bisa sulit,” imbuh William.

Adapun, papan pengembang sendiri dapat menarik dan meyakinkan investor dengan cara meningkatkan kapitalisasi pasarnya.

William menilai, beberapa saham di papan pengembang yang masih menarik di sektornya masih menarik untuk dilirik, seperti sektor perbankan dan konsumer.

“[Kedua indeks tersebut] masih bagus, apalagi saham-saham di papan pengembang ada kesempatan untuk melaju ke papan utama,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper