Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Negara: Hasil Lelang SUN Masih Stabil

Permintaan investor asing terhadap lelang surat utang negara atau SUN yang digelar hari ini, Selasa (15/1/2019) masih relatif stabil sama seperti lelang SUN dua pekan sebelumnya yakni di kisaran Rp55 triliun.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA—Permintaan investor asing terhadap lelang surat utang negara atau SUN yang digelar hari ini, Selasa (15/1/2019) masih relatif stabil sama seperti lelang SUN dua pekan sebelumnya yakni di kisaran Rp55 triliun.

Berdasarkan pengumuman hasil lelang SUN dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (15/1/2019), total permintaan investor dalam lelang SUN kali ini mencapai Rp55,67 triliun, sedikit naik dibandingkan lelang SUN 2 pekan lalu Rp55,27 triliun.

Dalam lelang kali ini, pemerintah melepas 6 seri, yakni SPN03190416 (3 bulan), SPN12200106 (12 bulan), FR0077 (5 tahun), FR0078 (10 tahun), FR0068 (15 tahun) dan FR0079 (20 tahun).

Dalam lelang SUN hari ini, permintaan investor masih terfokus pada seri-seri tenor pendek. Permintaan tertinggi masuk pada seri FR0077 mencapai Rp24,35 triliun, lalu disusul FR0078 Rp12,22 triliun.

Selanjutnya, 2 seri SPN masing-masing SPN 3 bulan Rp6,23 triliun dan SPN 12 bulan Rp5,25 triliun. Permintaan pada seri tenor panjang masih terbatas, masing-masing FR0068 Rp3,9 triliun dan FR0079 Rp3,7 triliun.

Dari penawaran yang masuk tersebut, pemerintah memenangkan total Rp27,75 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan lelang SUN 2 pekan lalu yang senilai Rp28,25 triliun. Bid to cover ratio pada lelang ini berada di level 2,01, atau penyerapan hanya sekitar 50% dari penawaran yang masuk.

Sesuai besaran permintaan, penyerapan tertinggi masuk pada seri FR0077 mencapai Rp9,15 triliun, lalu disusul FR0078 Rp8,55 triliun. SPN 3 bulan diserap Rp2 triliun dan SPN 12 bulan Rp3 triliun. Selanjutnya , pada FR0068 dan FR0079 masing-masing Rp2,5 triliun dan Rp2,55 triliun.

Adapun, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk masing-masing seri yakni SPN 3 bulan 5,8%, SPN 12 bulan 6,05%, FR0077 sebesar 7,91%, FR0078 sebesar 8,01%, FR0068 sebesar 8,37%, dan FR0079 sebesasr 8,46%.

Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Bank Maybank Indonesia, mengatakan bahwa permintaan yang tinggi pada FR0077 (5 tahun) disebabkan karena spread yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan antara FR0077 dan FR0078 (10 tahun) masih cukup sempit, sekitar 9 bps. Sewajarnya spread antara kedua seri itu mencapai 20 bps – 30 bps.

Anup mengatakan, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang kali ini turun dibandingkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang 2 pekan lalu, kecuali untuk SPN 12 bulan dan FR0068 (15 tahun) yang sedikit meningkat.

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang kali ini juga lebih rendah dibandingkan yield penutupan masing-masing seri pada hari sebelumnya, kecuali untuk FR0078 (10 tahun) yang yield-nya naik.

“Hal ini menurut saya menggambarkan pelaku pasar mungkin mewanti-wanti rilis data neraca perdagangan Desember 2018 mungkin dapat lebih buruk dari ekspektasi konsensus dan/atau kurang yakin akan besarnya permintaan yang akan masuk pada lelang hari ini,” katanya, Selasa (15/1/2019).

Anup mengatakan, hasil lelang justru menunjukkan bahwa pelaku pasar terbukti kurang tepat atau salah dalam penilaiannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper