Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Peralatan, Samindo Resources (MYOH) Siapkan US$17,7 Juta

Emiten kontraktor tambang PT Samindo Resources Tbk. berencana menggelontorkan belanja modal hingga US$17,7 juta pada tahun ini untuk membeli peralatan sekaligus mendanai operasional perseroan.
Operator mengoperasikan alat berat di terminal batu bara Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, Rabu (9/1/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra
Operator mengoperasikan alat berat di terminal batu bara Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, Rabu (9/1/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor tambang PT Samindo Resources Tbk. berencana menggelontorkan belanja modal hingga US$17,7 juta pada tahun ini untuk membeli peralatan sekaligus mendanai operasional perseroan.

Investor Relations Samindo Resources Ahmad Zaki Natsir menyampaikan perseroan akan menggunakan nilai investasi tersebut meningkat 28,8% dibandingkan tahun lalu, di mana sebagian besar dananya akan bersumber dari kas internal perseroan.

“Alokasi terbesar daric apex kami adalah untuk aktivitas pemindahan batuan penutup dan produksi batu bara, sedangkan sebesar US$14,5 juta akan digunakan untuk penambahan dump truck sebanyak 10 unit,” ungkap Ahmad di Jakarta, Senin (14/1).

Dengan belanja modal tersebut, Ahmad menyampaikan perseroan menargetkan volume pemindahan lapisan penutup atau overburden removal pada 2019 dapat mencapai 58,1 juta bcm, sedangkan untuk produksi batu bara atau coal getting dapat mencapai 10,8 juta ton.

Target volume overburden removal tersebut tercatat meningkat 5,63% dibandingkan dengan capaian perseroan pada 2018 yang sebesar 55 juta bcm. Adapun, target getting coal pada 2019 diharapkan mencapai 10,8 juta ton, dari sebesar 10,3 juta ton pada 2018.

Pada tahun ini, Ahmad menyebut cuaca tetap menjadi faktor yang paling memengaruhi kinerja perseroan. Untuk dapat mengantisipasi cuaca hujan yang dapat menghambat operasional, perseroan meningkatkan produksi saat cuaca kondusif.

“Salah satu yang kami lakukan adalah dengan menggenjot produksi pada bulan-bulan di mana curah hujan relatif rendah secara historis yaitu antara April—September. Target kami pada bulan-bulan tersebut akan lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya,” ungkap Ahmad.

Ahmad berharap harga batu bara pada tahun ini akan lebih stabil mengingat beberapa bulan terakhir memasuki ten penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper