Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar strategi pendanaan investor dan volume penjualan INTP yang tumbuh 6% menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (14/1/2019).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:
Emiten Racik Strategi Pendanaan. Sejumlah emiten pembiayaan sedang mempersiapkan dana untuk melunasi atau membiayai kem bali (refi nancing) obligasi yang jatuh tempo pada 2019. (Bisnis Indonesia)
Volume Penjualan INTP Tumbuh 6%. Volume penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun lalu tumbuh 6% secara tahunan atau melampaui rata-rata konsumsi nasional. (Bisnis Indonesia)
Racikan PTPP untuk Tumbuh. Dua Digit PT PP (Persero) Tbk. dan entitas anak telah menyiapkan serangkaian strategi untuk menjaga kinerja keuangan pada 2019. Bahkan, sejumlah sekuritas meyakini kontraktor pelat merah itu masih mampu mengamankan pertumbuhan laba bersih dua digit pada tahun ini. (Bisnis Indonesia)
INTA Perbesar Porsi di Luar Batu Bara. Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk. menggeser penjualan produk perseroan dari sektor pertambangan batu bara ke sektor lainnya, guna menangkal risiko pelemahan harga emas hitam. (Bisnis Indonesia)
MMLP & SSIA Tambah Gudang Baru. Emiten properti pergudangan kian gencar melakukan penambahan gudang untuk memenuhi permintaan dari penyewa, di mana okupansi pergudangan hampir mendekati 100%. (Bisnis Indonesia)
WIKA Bakal Lakukan Penyesuaian Bisnis. Sejumlah emiten BUMN karya bakal sedikit mengubah rencana bisnis. Ini buntut dari penyelesaian holding BUMN karya untuk sektor infrastruktur dan perumahan. (Kontan)
RIMO Lunasi Utang ke Benny Tjokro Rp 100 Miliar. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) telah menyelesaikan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tahap pertama. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 650 juta saham seri B di harga pelaksanaan Rp 155 per saham. Jumlah dana yang disetorkan Rp 100,75 miliar. (Kontan)
Angin Segar Bagi Emiten Konsumer. Emiten-emiten di sektor barang konsumsi diprediksi bisa mencetak kinerja lebih baik tahun ini. Sejumlah sentimen positif menjadi angin segar walau tantangan bisnis di tahun ini tak bisa dibilang mudah. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
