Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2019, Panca Budi Idaman (PBID) Mulai Konstruksi Pabrik Baru di Jawa Tengah

Emiten plastik dan kemasan, PT Panca Budi Idaman Tbk. menargetkan konstruksi pabrik baru di Jawa Tengah mulai dilakukan pada kuartal I/2019.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten plastik dan kemasan, PT Panca Budi Idaman Tbk. menargetkan konstruksi pabrik baru di Jawa Tengah mulai dilakukan pada kuartal I/2019.

Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim mengatakan, perseroan melakukan ekspansi ke Jawa Tengah dengan mendirikan pabrik baru. Emiten dengan kode saham PBID itu, memperkirakan pembangunan pabrik baru dapat berlangsung pada kuartal I/2019 setelah proses izin dan legalitas tanah selesai.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI yang dikutip pada Senin (14/1/2019), emiten dengan kode saham PBID itu, membeli tanah seluas 12 hektare yang berlokasi di Desa Pesucen, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Transaksi terjadi pada 9 Januari 2019.

Adapun, nilai transaksi atas pembelian tanah tersebut diperkirakan sekitar Rp40 miliar. Apabila jual beli tanah berjalan dengan baik dan sesuai rencana, perseroan akan membangun pabrik dan melakukan ekspansi di Jawa Tengah.

"Setelah pengurusan izin dan legalitas tanah, kami akan segera membangun pabrik. Kami targetkan akhir tahun selesai," katanya pada Senin (14/1/2019).

Perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp200 miliar untuk ekspansi ke Jawa Tengah. Dia memerinci, jumlah itu untuk pembelian tanah sebesar Rp40 miliar, pendirian bangunan sekitar Rp75 miliar, dan pembelian mesin sekitar Rp80 miliar.

Sumber dana belanja modal berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana pada 2017 sebesar Rp305,21 miliar. Rencana penggunaan dana tersebut untuk ekspansi usaha sebesar Rp213,65 miliar dan modal kerja sebesar Rp91,56 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, hingga 31 Desember 2018, perseroan telah merealisasikan 38,80% dari dana hasil penawaran umum atau sebesar Rp118,42 miliar. Realisasi penggunaan dana di antaranya untuk ekspansi usaha sebesar Rp26,85 miliar dan modal kerja sebesar Rp91,56 miliar. Dengan demikian, perseroan masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp186,80 miliar.

Lukman menjelaskan, pembangunan pabrik baru dilakukan karena kapasitas produksi perseroan sebesar 90.000 ton per tahun, sedangkan permintaan ke PBID mencapai di atas 100.000 ton per tahun. Pabrik di Jawa Tengah nantinya memiliki kapasitas 27.000 ton per tahun.

Dengan demikian, kapasitas produksi perseroan mencapai 117.000 ton per tahun. Lebih lanjut, terkait pembangunan pabrik yang sedang dibangun di Johor, Malaysia, perseroan masih menunggu mesin yang diperkirakan tiba pada Mei 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper