Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sikap Akomodatif The Fed Tekan Dolar AS

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sejumlah mata uang utama seperti euro pada perdagangan siang ini, Kamis (10/1/2019), di tengah tumbuhnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menghentikan siklus pengetatan suku bunganya tahun ini.
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sejumlah mata uang utama seperti euro pada perdagangan siang ini, Kamis (10/1/2019), di tengah tumbuhnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menghentikan siklus pengetatan suku bunganya tahun ini.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia melemah 0,15% atau 0,147 poin ke level 95,072 pada pukul 11.23 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka terkoreksi 0,069 poin atau 0,07% di level 95,150, setelah pada perdagangan Rabu (9/1) berakhir melorot 0,71% atau 0,684 poin di posisi 95,129.

Dilansir Reuters, risalah pertemuan The Fed pada 18-19 Desember mengungkapkan dukungan dari sejumlah pembuat kebijakan untuk mempertahankan suku bunga yang stabil tahun ini.

Risalah pertemuan Federal Reserve bulan Desember menggambarkan pembuat kebijakan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Banyak peserta menyatakan pandangan bahwa, terutama dalam tekanan inflasi, komite bisa bersabar dalam penetapan kebijakan lebih lanjut," kata bank sentral dalam risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 18-19 Desember yang dirilis Rabu (9/1/2019), seperti dikutip Bloomberg.

Keputusan untuk menaikkan suku bunga Desember lalu diambil dengan suara bulat tetapi risalah tersebut menunjukkan beberapa peserta tidak menyukai perubahan. FOMC juga memperhatikan volatilitas pasar keuangan baru-baru ini dan risiko terhadap prospek ekonomi.

Sebagian besar pedagang masih berharap sentimen pasar tetap positif dalam jangka menengah, didorong ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada 2019 serta potensi kesepakatan perdagangan dalam beberapa bulan mendatang antara AS dan China.

"The Fed telah mengakui keprihatinan pasar dengan bahasanya. Pasar jelas membaca ini sebagai sikap yang lebih akomodatif," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney.

“Optimisme mengenai pembicaraan perdagangan AS-China juga memperkuat sentimen risiko,” tambahnya.

Sementara itu, nilai tukar euro lanjut menguat 0,16% ke US$1,1562 pada pukul 11.34 WIB, setelah berakhir dengan penguatan 0,89% di US$1,1543 pada perdagangan Rabu (9/1). Kendati demikian, para pedagang memperkirakan kekuatannya akan memudar dalam beberapa pekan mendatang.

Data ekonomi di zona euro secara konsisten tetap lebih lemah dari perkiraan selama beberapa bulan terakhir, terutama di Prrancis dan Jerman, kekuatan ekonomi zona euro. Kebijakan moneter bank sentral Eropa (European Central Bank) diperkirakan akan tetap akomodatif pada 2019 yang dapat membebani mata uang euro.

Posisi indeks dolar AS                                             

10/1/2019

(Pk. 11.23 WIB)

95,072

(-0,15%)

9/1/2019

 

95,219

(-0,71%)

8/1/2019

 

95,903

(+0,25%)

7/1/2019

 

          95,666        

(-0,53%)

4/1/2019

 

96,179

(-0,13%)

Sumber: Bloomberg

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper