Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Terbitkan 10 SBN Ritel, Ini Jadwalnya

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan menerbitkan 10 instrumen surat berharga negara (SBN) yang diperuntukkan bagi investor ritel sepanjang 2019, naik dibandingkan dengan lima instrumen sepanjang 2018.
Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting (tengah) berbincang bersama Dirut KSEI Frederica Widyasari Dewi (kanan) dan Prita Hapsari Ghozie, Financial Planner and Educator, Co-founder @zapfinance saat peluncuran SBR005, Kamis (10/1/2019)./Bisnis/Emanuel B. Caesario
Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting (tengah) berbincang bersama Dirut KSEI Frederica Widyasari Dewi (kanan) dan Prita Hapsari Ghozie, Financial Planner and Educator, Co-founder @zapfinance saat peluncuran SBR005, Kamis (10/1/2019)./Bisnis/Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan menerbitkan 10 instrumen surat berharga negara (SBN) yang diperuntukkan bagi investor ritel sepanjang 2019, naik dibandingkan dengan lima instrumen sepanjang 2018.

Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, mengatakan bahwa pemerintah memutuskan menerbitkan lebih sering SBN ritel tahun ini untuk semakin memperdalam pasar surat utang di dalam negeri, agar tidak selalu bergantung pada asing dan sentimen global.

“Dari target SBN bruto [Rp825 triliun], itu antara 9% - 10% rencananya dari instumen non-lelang, terutama dari ritel. Kita akan ada 10 kali penerbitan. Totalnya di kisaran Rp80 triliun,” katanya dalam acara pembukaan masa penawaran SBR005, instrumen SBN ritel pertama tahun ini, Kamis (10/1/2019).

Kesepuluh instrumen tersebut akan terdiri atas 8 instrumen surat utang bersifat tabungan dan tidak dapat ditransaksikan di pasar sekunder (non-tradeable), dan 2 instrumen surat utang yang dapat diperdagangkan (tradeable).

Kedelapan instrumen SBN non-tradeable terdiri atas 4 instrumen konvensional yakni saving bond retail (SBR) dan 4 instrumen syariah yakni sukuk tabungan (ST), sedangkan SBN tradeable terdiri atas masing-masing satu instrumen obligasi ritel Indonesia (ORI) dan sukuk ritel (SR/Sukri).

Loto mengatakan, seluruh insturmen non-tradeable sudah bisa dipasarkan secara online sejak tahun lalu dan akan dilanjutkan juga tahun ini. Perkembangan terbaru, pemerintah juga siap menggunakan mekanisme pemasaran online untuk ORI tahun ini, sebab tahun lalu belum bisa.

Sementara itu, untuk instrumen Sukri, pemerintah masih melakukan pembahasan intensif dengan Dewan Syariah Nasional. Tidak tertutup kemungkinan Sukri pun bisa menggunakan mekanisme online tahun ini.

Berikut ini jadwal penerbitan SBN ritel sepanjang tahun ini:

Jadwal Penawaran

Nama Instrumen

10-24 Januari 2019

SBR-005

Februari

ST-003

Maret

SR-011

4-17 April 2019

SBR-006

Mei

ST-004

Juni

-

11-25 Juli 2019

SBR-007

Agustus

ST-005

5-19 September 2019

SBR-008

10-24 Oktober 2019

ORI-016

November

ST-006

Desember

-

 Sumber: DJPPR, Kementerian Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper