Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Pemerintah Turunkan Spread Kupon SBR005

Pemerintah memutuskan menurunkan spread premi kupon insturmen saving bond retail seri SBR005 menjadi 215 bps di atas BI 7 Days Repo Rate, lebih rendah dibandingkan dengan seri SBR sebelumnya yang memiliki spread hingga 255 bps.
Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting (tengah) berbincang bersama Dirut KSEI Frederica Widyasari Dewi (kanan) dan Prita Hapsari Ghozie, Financial Planner and Educator, Co-founder @zapfinance saat peluncuran SBR005, Kamis (10/1/2019)./Bisnis/Emanuel B. Caesario
Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting (tengah) berbincang bersama Dirut KSEI Frederica Widyasari Dewi (kanan) dan Prita Hapsari Ghozie, Financial Planner and Educator, Co-founder @zapfinance saat peluncuran SBR005, Kamis (10/1/2019)./Bisnis/Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memutuskan menurunkan spread premi kupon insturmen saving bond retail seri SBR005 menjadi 215 bps di atas BI 7 Days Repo Rate, lebih rendah dibandingkan dengan seri SBR sebelumnya yang memiliki spread hingga 255 bps.

Dengan tingkat suku bunga acuan BI 7 DRR saat ini yang pada level 6%, kupon SBR005 menjadi 8,15%.

Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil dengan banyak pertimbangan.

Loto mengatakan, instrumen ini merupakan instrumen investasi yang erat terkait dengan perkembangan tingkat bunga pasar keuangan. Sementara itu, bunga di pasar keuangan domestik masih sangat terkait dengan perkembangan bunga di pasar keuangan global.

Memasuki 2019, pemerintah melihat ada sejumlah perkembangan baru yang berbeda dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Semula, pasar mengestimasikan kenaikan suku bunga The Fed tahun ini masih akan agresif 3-4 kali seperti 2018, tetapi komentar sejumlah pejabat The Fed justru mengindikasikan kemungkinan tingkat kenaikan yang lebih rendah, antara tidak sama sekali atau hingga 2 kali.

Loto mengatakan, setelah pemerintah mempertimbangkan neraca pembayaran, tingkat deposito perbankan, dan berbagai aspek lainnya, semua indikator menunjukkan bahwa kecenderung tingkat suku bunga saat ini adalah terus menurun.

Hingga kemarin, Rabu (9/1/2019), yield surat utang negara (SUN) 10 tahun sudah berada di bawah 8% atau tepatnya 7,92%. Tingkat kupon SBR005 yang hanya bertenor 2 tahun sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen dengan tenor 10 tahun.

Oleh karena itu, menimbang suku bunga acuan BI 7DRR sudah cukup tinggi, pemerintah menurunkan spread kupon SBR005. Loto mengatakan, terbuka kemungkinan di masa mendatang spread kupon bisa turun lagi. Pemerintah masih akan terbitkan 9 instrumen ritel lain tahun ini.

“Sehingga, sebaiknya calon investor kami kalau melihat seperti ini, cepat-cepatlah membeli, karena kalau kecenderungannya terus turun, SBR005 bisa jadi akan menjadi seri dengan tingkat kupon minimal yang tertinggi,” katanya dalam acara pembukaan masa penawaran SBR005, Kamis (10/1/2019).

Seperti diketahui, instrumen SBR menetapkan jenis kupon floating with floor, atau mengambang dengan nilai minimal. Kupon 8,15% adalah kupon minimal seri SBR005. Bila BI 7 DRR naik lebih tinggi dari 6%, kupon SBR005 akan turut meningkat, tetapi bila turun di bawah 6%, kuponnya akan tetap di 8,15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper