Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG & Rupiah Kompak Lanjutkan Reli Penguatan

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,90% atau 56,48 poin di level 6.328,71 dari level penutupan perdagangan Rabu (9/1) saat ditutup rebound 0,15% ke di posisi 6.272,24.
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (10/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,90% atau 56,48 poin di level 6.328,71 dari level penutupan perdagangan Rabu (9/1) saat ditutup rebound 0,15% ke di posisi 6.272,24.

Sebelumnya, indeks mengawali perdagangan di zona hijau dengan penguatan 0,35% atau 21,72 poin ke level 6.272,24. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.268,50 – 6.328,71.

Delapan dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di zona hijau, didorong sektor konsumer dengan penguatan 1,96%, disusul sektor industri dasar yang menguat 1,79%. Di sisi lain, sektor pertanian melemah 0,37%.

Dari 623 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 215 saham menguat, 219 saham melemah, dan 189 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang menguat masing-masing 5,05% dan 1,88% menjadi pendorong utama pergerakan IHSG hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup menguat 1,09% atau 6,09 poin pada level 567,23, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,50% atau 2,8 poin ke level 563,94.

Seiring dengan penguatan IHSG, nilai tukar rupiah juga ditutup menguat 72 poin atau 0,51% ke level Rp14.053 per dolar AS.

Penguatan nilai tukar rupiah di pasar spot berlanjut untuk hari kedua dengan dibuka menguat 77 poin atau 0,55% di level Rp14.048 per dolar AS. Pada perdagangan Rabu (9/1), rupiah rebound dan ditutup terapresiasi 23 poin atau 0,16% di posisi Rp14.125 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas bursa saham di Asia juga menguat, dengan indeks FTSE Straits Times menguat 0,64%, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,66%, indeks PSEi Filipina menguat 0,83%, sedangkan indeks SE Thailand melemah 0,46%.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 0,85% dan 1,29%, indeks Shanghai Composite melemah 0,36%, dan indeks Hang Seng menguat 0,22%.

IHSG menguat di saat bursa saah Asia berjuang menguat di tengah penantian lebih banyak kabar terkait diskusi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang telah mendongkrak harapan tercapainya kesepakatan.

Delegasi dari China dan Amerika Serikat mengakhiri pembicaraan perdagangan kedua negara yang berlangsung selama tiga hari beruntun di Beijing pada Rabu (9/1).

Pertemuan ini merupakan negosiasi tatap muka pertama sejak pemimpin kedua negara menyetujui gencatan selama 90 hari dalam perang dagang yang telah berdampak pada impor masing-masing senilai ratusan miliar dolar AS.

Ada sedikit detail konkret tentang pertemuan di Beijing tersebut, sehingga tidak diharapkan menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.

Reli dalam aset berisiko berlanjut semalam setelah risalah rapat Federal Reserve AS (Fed minutes) pada Desember menunjukkan pandangan sejumlah pembuat kebijakan Fed bahwa mereka dapat menahan diri ihwal kenaikan suku bunga di masa mendatang. Beberapa bahkan terdengar tidak mendukung kenaikan suku bunga bank sentral itu pada Desember.

"Risalah rapat The Fed yang terdengar dovish berikut perkembangan positif dari perundingan perdagangan AS-China kemungkinan akan menjaga reli risiko tetap berjalan meskipun beberapa pelaku pasar mungkin memilih untuk membukukan keuntungan dan menunggu petunjuk baru," kata ekonom ING dalam risetnya, seperti dilansir dari Reuters.

Sebagian pejabat The Fed mengatakan akan menunggu untuk melakukan lebih banyak kenaikan suku bunga sehingga bank sentral itu dapat lebih lanjut menilai risiko yang berkembang terhadap prospek ekonomi AS yang solid.

"Pasar finansial telah mendorong Federal Reserve untuk mengubah nada mereka,” kata Chris Weston, kepala riset di pialang valuta asing Pepperstone.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

UNVR

+5,05

TLKM

+1,88

BMRI

+1,65

INKP

+8,64

HMSP

+1,05

Saham-saham penekan IHSG:                                                       

Kode

(%)

AMRT

-4,40

ISAT

-13,56

POLL

-8,11

ICBP

-0,98

FREN

-6,32

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper