Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru Melantai di Bursa, POLI Kena Autoreject Atas

Emiten properti PT Pollux Investasi Internasional Tbk. mengalami autoreject atas dalam pembukaan perdagangan harian, Kamis (10/1/2019).
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti PT Pollux Investasi Internasional Tbk. mengalami autoreject atas dalam pembukaan perdagangan harian, Kamis (10/1/2019).

Emiten berkode saham POLI itu mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini. Harga sahamnya langsung melesat 49,85% menjadi Rp2.450 per saham setelah perdagangan dibuka.

Perusahaan ini berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp657,44 miliar setelah menerbitkan 402,1 juta saham baru di harga penawaran Rp1.635 per saham. Sebagai informasi, penjamin pelaksana emisi efek Initial Public Offering (IPO) POLI adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.

POLI berencana menggunakan sekitar 76,65% dana dari hasil IPO untuk pengembangan usaha dan sisanya digunakan untuk pembayaran pinjaman pemegang saham serta modal kerja. Perusahaan ini sekaligus menjadi emiten ketiga yang melantai di bursa pada 2019.

Saat ini, kapitalisasi pasar POLI senilai Rp4,93 triliun. POLI juga berencana untuk mengambil alih obligasi konversi PT Nobel Properti Kencana, yakni perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti.

Berdasarkan catatan Bisnis, POLI membidik nilai prapenjualan hingga Rp3 triliun pada 2019. Presiden Direktur Pollux Properties Nico Purnomo Po mengatakan dirinya optimistis dengan potensi pertumbuhan positif sektor properti pada 2019 lantaran angka kebutuhan rumah yang belum terpenuhi atau backlog masih tinggi.

Pollux Investasi Internasional merupakan salah satu pengembang properti yang mengembangkan proyek berskala besar dengan konsep mixed use terintegrasi, di mana bagian dari seluruh sektor properti berada dalam kawasan, seperti apartemen, mal, perkantoran, ruko, hingga hotel.

Perseroan menyatakan bakal fokus pada proyek yang sudah berjalan, seperti Pollux Technopolis seluas 42 hektare (ha) di Karawang, Pollux Gangnam District di Bekasi, dan beberapa proyek di bawah entitas anak perusahaan seperti Pollux Skysuites Mega Kuningan dan Pollux Habibie di Batam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper