Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Kesepakatan Perdagangan AS-China Meningkat, Karet Lanjutkan Reli

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Juni 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melonjak 2,26% atau 4,10 poin di level 185,70 yen per kg.
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet kembali ditutup menguat lebih dari 2% dan melanjutkan penguatannya pada hari perdagangan keempat berturut-turut hari ini, Rabu (9/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Juni 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melonjak 2,26% atau 4,10 poin di level 185,70 yen per kg.

Harga karet sebelumnya dibuka menguat 0,22% atau 0,4 poin di level 182 yen per kg, setelah pada perdagangan Selasa (8/1/2019), ditutup melonjak 2,43% atau 4,3 poin ke level 181,60 yen per kg.

Sejalan dengan harga karet Tokyo, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 di Shanghai Futures Exchange ditutup menguat 0,77% atau 90 poin di 11.765 yuan per ton.

Dilansir Bloomberg, harga karet menguat di hari keempat berturut-turut di tengah optimisme bahwa AS dan China akan mencapai kesepakatan perdagangan.

Trump semakin bersemangat untuk segera mencapai kesepakatan dengan China dalam upaya untuk meningkatkan pasar keuangan yang telah merosot di tengah kekhawatiran perang perdagangan, ungkap seorang sumber yang mengetahui pertimbangan internal Gedung Putih.

"Trump ingin meredakan ketegangan dengan China dan memprioritaskan ekonomi," kata Mitsushige Akino, pejabat eksekutif di Ichiyoshi Asset Management Co., seperti dikutip Bloomberg.

"Sentimen investor telah membaik, sehingga pembicaraan yang diperpanjang dapat diartikan sebagai pertanda baik oleh para pelaku pasar," lanjutnya.

Analis di Sunward Trading, Hideshi Matsunaga mengatakan harga karet juga didorong oleh spekulasi bahwa pengiriman karet dari produsen utama akan turun menyusul rencana pertemuan tiga proodusen karet terbesar, Thailand, Indonesia dan Malaysia, pada 19-20 Januari mendatang untuk membahas langkah-langkah dukungan harga.

Turut menopang harga karet, minyak mentah Amerika Serikat menguat di atas level US$50 per barel, melanjutkan reli terpanjang sejak 1,5 tahun terakhir.

Minyak mentah West Texas Intermediate terpantau menguat 0,98% atau 0,49 poin ke level US$50,27 per barel pada pukul 15.19 WIB. Adapun minyak patokan Brent menguat 0,83% ke US$59,21 per barel.

“Harga minyak yang lebih kuat meningkatkan daya tarik karet alam sebagai alternatif dari produk sintetis,” ungkap Matsunaga, seperti dikutip Bloomberg.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juni 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

9/1/2019

185,70

+2,26%

8/1/2019

181,60

+2,43%

7/1/2019

177,30

+0,17%

4/1/2019

177,00

+4,00%

Sumber: Bloomberg                         

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper