Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Catat Penguatan Terpanjang dalam 17 Bulan, Ini Sentimen Penggeraknya

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari menguat 1,2% atau 0,56 poin ke level US$48,52 di New York Mercantile Exchange. WTI telah naik hampir 7% sejak awal tahun ini, menghapus sebagian besar penurunan 11% pada bulan Desember.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah mencatat kenaikan harian terlama dalam lebih dari 17 bulan terakhir karena pembicaraan perdagangan baru antara AS dan China menambah optimisme bahwa kelebihan pasokan global akan dihindari.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari menguat 1,2% atau 0,56 poin ke level US$48,52 di New York Mercantile Exchange. WTI telah naik hampir 7% sejak awal tahun ini, menghapus sebagian besar penurunan 11% pada bulan Desember.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Maret naik 0,5% ke level US$57,33 di ICE Futures Europe Exchange di London. Minyak mentah patokan global ini diperdagangkan lebih tinggi US$8,51 dibandingkan WTI untuk bulan yang sama.

Vikas Dwivedi, analis minyak dan gas global untuk Macquarie Capital Inc mengatakan minyak mentah telah pulih bulan ini setelah mencatat kinerja kuartalan terburuk sejak 2014 di kuartal IV/2018.

Data pengiriman menunjukkan OPEC menindaklanjuti janji untuk membatasi pasokan, dan pedagang yang menyerah di pasar akhir tahun lalu telah kembali dalam suasana beli di 2019.

"Ini hanya pasar yang dihidupkan kembali secara luas. Banyak dari orang-orang hanya berkata: Saya akan berhenti pada akhir tahun lalu dan berbicara dengan investor mereka. Tapi mereka kembali (awal tahun ini)," ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.

Meskipun Goldman Sachs Group Inc. memangkas perkiraan harga minyak 2019 pada hari Senin, menyusul kembalinya pasokan berlebih dan peningkatan output minyak shale AS, Goldman mengatakan penurunan harga akhir 2018 berlebihan.

Sementara itu, pernyataan dovish dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell membantu mendorong dolar AS ke level terendah sejak Oktober, sehingga menjadi katalis positif untuk komoditas seperti minyak yang dijual dengan denominasi dolar AS.

Sentimen Bullish

"Pernyataan dari gubernur The Fed menuju ke arah apa yang diinginkan pasar," kata Kim Kwangrae, analis komoditas di Samsung Futures Inc. di Seoul. "Pada saat yang sama, ada peningkatan harapan bahwa OPEC+ akan memangkas produksinya mulai bulan ini."

Pelaku pasar masih harus mempertimbangkan prospek lonjakan pasokan AS. Persediaan di pusat penyimpanan minyak mentah utama di Cushing, Oklahoma, diperkirakan naik 700.000 barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg.

Namun, data dari penyedia layanan ladang minyak Baker Hughes pekan lalu menunjukkan rig minyak yang beroperasi di AS turun untuk pertama kalinya sejak pertengahan Desember.

Menambah sentimen positif harga minyak, para pejabat AS dan China memulai negosiasi pada hari Senin dengan harapan mencapai kesepakatan dalam periode gencatan perang perdagangan selama 90 hari antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper