Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Ruang Penguatan Rupiah Masih Terbuka

Bank sentral menilai nilai tukar rupiah yang telah menguat hingga Rp14.082 per dolar AS pada penutupan pasar, Rabu (7/1), masih 'undervalued' atau tidak sesuai dengan nilai fundamentalnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) bersama para deputi gubernur bank sentral berbicara dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia, Senin malam (7/1/2019). (Chamdan Purwoko?Bisnis).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) bersama para deputi gubernur bank sentral berbicara dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia, Senin malam (7/1/2019). (Chamdan Purwoko?Bisnis).
Bisnis.com, JAKARTA--Bank sentral menilai nilai tukar rupiah yang telah menguat hingga Rp14.082 per dolar AS pada penutupan pasar, Rabu (7/1), masih 'undervalued' atau tidak sesuai dengan nilai fundamentalnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat masih ada ruang bagi rupiah untuk terus menguat.
"Sebab suku bunga acuan sudah meningkat menjadi 175 poin menjadi 6%," ungkap Perry di Gedung BI, Senin (7/1).
Dengan suku bunga acuan 6%, BI menilai imbal hasil aset di dalam negeri cukup menarik dibandingkan dengan negara lain.
Saat ini, Perry juga melihat arus modal asing ke emerging market atau pasar berkembang juga semakin besar dan RI termasuk negara berkembang yang menarik.
Tentunya, kondisi ini akan memperkuat pergerakan nilai tukar rupiah.
Untuk menopang pergerakan nilai tukar ke level fundamentalnya, Perry menegaskan bank sentral akan tetap melakukan intervensi jika dibutuhkan.
Lebih lanjut, BI mencatat depresiasi dan volatilitas rupiah masih dalam kisaran yang sangat rendah sepanjang 2018. Dari catatan BI, depresiasi rupiah mencapai 6,8% dan volatilitasnya berkisar 7%-8%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper