Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Beri Sinyal Perlambat Pengetatan Moneter, Wall Street Melonjak

Bursa saham Wall Street naik tajam pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) mengakhiri pekan ini pada catatan tinggi, setelah saham-saham teknologi melonjak, pasar kerja tetap kuat dan ketua Federal Reserve AS (Fed) mengisyaratkan pengetatan moneter yang lebih lambat.
Gubernur The Fed Jerome Powell/Bloomberg
Gubernur The Fed Jerome Powell/Bloomberg

Bisnis.com, NEW YORK -  Bursa saham Wall Street naik tajam pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) mengakhiri pekan ini pada catatan tinggi, setelah saham-saham teknologi melonjak, pasar kerja tetap kuat dan ketua Federal Reserve AS (Fed) mengisyaratkan pengetatan moneter yang lebih lambat.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 746,94 poin atau 3,29 persen lebih tinggi menjadi 23.433,16 poin. Indeks S&P 500 melonjak 85,05 poin atau 3,43 persen, menjadi berakhir di 2.531,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 275,35 poin atau 4,26 persen, menjadi 6.738,86 poin.

Ketua The Fed Jerome Powell menenangkan kekhawatiran pasar yang meningkat setelah Apple Inc memangkas perkiraan pendapatan kuartalan pada Kamis (3/1), yang menimbulkan kerugian besar di tiga indeks utama Wall Street.

Powell menekankan bahwa para pejabat The Fed sabar dan mengawasi dengan cermat suara-suara pasar keuangan, menyebut kebijakan The Fed sebagai fleksibel dan melekat pada perkembangan ekonomi real-time.

"Seperti biasa, tidak ada jalur preset untuk kebijakan," kata Powell, bersama dengan pendahulunya Janet Yellen dan Ben Bernanke pada pertemuan tahunan American Economic Association di Atlanta pada Jumat (4/1) seperti dikutip dari Xinhua.

"Dan khususnya dengan angka inflasi yang diredam yang telah kami lihat, kami akan bersabar ketika memantau untuk melihat bagaimana ekonomi berkembang," katanya.

Dia menambahkan bahwa bank sentral AS tidak akan ragu untuk menyesuaikan rencana pengurangan neracanya, jika itu menyebabkan masalah di pasar. Itu berarti mengubah program pembelian obligasi besar-besaran yang awalnya dilaksanakan pada akhir 2008 untuk menyelamatkan sistem keuangan AS yang runtuh.

"Jika kita sampai pada kesimpulan bahwa setiap aspek dari rencana kita menyebabkan masalah," kata dia, "Kita tidak akan ragu untuk mengubahnya."

Rebound di sektor teknologi berlanjut di sesi perdagangan sore, mengikis beberapa penurunan mendalam saham-saham AS yang membosankan sebelumnya pada minggu ini.

Semua dari 11 sektor utama menguat di hari perdagangan akhir minggu ini, dengan sektor teknologi informasi naik 4,4 persen dan jasa-jasa komunikasi naik lebih dari 4,0 persen, memimpin para kenaikan.

Saham Netflix dan Intel masing-masing melambung hampir 10 persen dan lebih dari 6,0 persen setelah bel penutupan, didorong oleh peningkatan peringkat saham oleh lembaga-lembaga keuangan AS terkemuka.

Saham Tesla juga rebound signifikan 5,8 persen pada waktu penutupan, mencabut kembali kerugian lebih dari 3,0 persen pada Rabu (2/1).

Pemulihan seperti itu terjadi setelah raksasa kendaraan listrik berencana mengirimkan Model 3 ke China pada Maret, menurut situs resmi perusahaan China pada Jumat (4/1) pagi.

Di sisi ekonomi, data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan membantu memulihkan kembali ekonomi AS.

Total penggajian (payroll) pekerjaan non pertanian meningkat sebesar 312.000 pada Desember, mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 176.000 pekerjaan, Biro Statistik Tenaga Kerja di bawah Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat (4/1).

Peningkatan lapangan pekerjaan terjadi di perawatan kesehatan, tempat-tempat layanan makanan dan minuman, konstruksi, manufaktur, serta perdagangan ritel.

Namun tingkat pengangguran naik menjadi 3,9 persen, yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper