Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Siapkan Langkah Dukungan, Harga Karet Naik Tajam

Harga karet berakhir naik tajam pada perdagangan hari pertama pascalibur Tahun Baru, Jumat (4/1/2019), didongkrak rencana pertemuan sejumlah negara produsen terbesar di dunia guna membalik kondisi pasar.
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berakhir naik tajam pada perdagangan hari pertama pascalibur Tahun Baru, Jumat (4/1/2019), didongkrak rencana pertemuan sejumlah negara produsen terbesar di dunia guna membalik kondisi pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melonjak 4% atau 6,80 poin di level 177 yen per kg, kenaikan terbesar sejak 4 September 2017.

Padahal, harga karet sempat melanjutkan pelemahannya ketika dibuka turun 0,47% atau 0,80 poin di level 169,40 yen per kg, setelah pada perdagangan terakhir sebelum libur Tahun Baru, Jumat (28/12/2018), berakhir melorot 1,22% atau 2,10 poin di posisi 170,20.

Sejalan dengan harga karet Tokyo, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 di Shanghai Futures Exchange ditutup menguat 2,89% atau 330 poin di 11.730 yuan per ton.

Menurut Zairossani Mohd Mor, Direktur Jenderal Dewan Karet Malaysia, sejumlah pejabat dari Thailand, Indonesia, dan Malaysia yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council akan mendiskusikan penyempurnaan skema pengurangan ekspor saat ini dalam pertemuan di Bangkok pada 19-20 Januari.

“Kabar itu mendorong harga karena para pedagang mengharapkan para produsen akan datang dengan langkah-langkah yang mendukung pasar,” kata Gu Jiong, seorang analis di Yutaka Shoji, seperti dilansir dari Bloomberg.

Para produsen juga berupaya untuk meningkatkan konsumsi domestik, di antaranya dengan menggunakan karet guna membangun infrastruktur.

Meski begitu, tambah Gu Jiong, dampak dari pengurangan pasokan mungkin akan terbatas karena bertepatan dengan dimulainya musim dingin pada Februari. Pada periode ini produksi karet biasanya turun.

Turut menopang lonjakan karet, nilai tukar yen siang ini terpantau melemah 0,44% atau 0,47 poin ke level 108,14 per dolar AS pada pukul 14.19 WIB, setelah ditutup menguat tajam 1,11% atau 1,21 poin di posisi 107,67 pada perdagangan Kamis (3/1).

Pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih terjangkau bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi terkerek.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

4/1/2019

177,00

+4,00%

28/12/2018

170,20

-1,22%

27/12/2018

172,30

+2,56%

Sumber: Bloomberg                         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper