Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Teknologi Terpukul Proyeksi Apple, Bursa Eropa Merosot

Penurunan proyeksi penjualan oleh Apple menekan bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (3/1/2019). Sektor teknologi pun terpukul seiring dengan turunnya saham para pemasok produsen iPhone ini.
iPhone X muncul di layar video raksasa di Apple Visitor Center di Cupertino California Amerika serikat, 17 November 2017./Reuters
iPhone X muncul di layar video raksasa di Apple Visitor Center di Cupertino California Amerika serikat, 17 November 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan proyeksi penjualan oleh Apple menekan bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (3/1/2019). Sektor teknologi pun terpukul seiring dengan turunnya saham para pemasok produsen iPhone ini.

Seperti diberitakan Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup merosot 0,9%, sedangkan sektor teknologi meluncur 4,2%, hanya beberapa poin dari kinerja harian terburuknya sejak pemungutan suara Brexit pada Juni 2016.

Sementara itu, saham Apple yang terdaftar di Frankfurt turun 9,4% setelah raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini memangkas proyeksi penjualannya.

Apple memangkas perkiraan nilai penjualan menjadi sekitar US$84 miliar pada kuartal yang berakhir 29 Desember 2018, dari perkiraan sebelumnya yakni sebesar US$89 miliar hingga US$93 miliar.

CEO Apple Tim Cook mengaitkan penurunan ini dengan prospek penjualan iPhone yang lebih lesu di China akibat ekonominya terdampak perang dagang dengan AS.

“Apa yang sedang diperjuangkan pasar adalah apakah ini mengindikasikan ketidaknyamanan meluas pada ekonomi dunia dan China,” kata Peter Rutter, kepala ekuitas global di Royal London Asset Management.

Produsen chip yang memasok suku cadang untuk Apple menerima pukulan terbesar dari peringatan tersebut. Saham AMS, yang menyediakan sensor pengenalan wajah (face recognition) pada model iPhone terbaru, anjlok 23,1%.

Penurunan terbesar lain di antaranya dialami saham STMicroelectronics yang melorot 11,6%, Dialog Semiconductor yang melemah 9,7%, dan Logitech yang turun 5,8%.

Saham peritel barang-barang mewah, yang juga sangat sensitif terhadap tanda-tanda melambatnya permintaan di China, ambil bagian dalam aksi jual tersebut. Saham LVMH, Kering, dan Burberry turun antara 3,8%-5,9%.

Di sisi lain, saham Adecco dan Randstad masing-masing turun 5,2% dan 6,8% menyusul penurunan peringkat oleh Credit Suisse.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper