Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas: SUN Ditopang Turunnya Risiko Pasar Modal Global

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN di pasar sekunder akan meningkat pada perdagangan Kamis (27/12/2018).
Ilustrasi Surat Utang Negara
Ilustrasi Surat Utang Negara

Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN di pasar sekunder akan meningkat pada perdagangan Kamis (27/12/2018).

Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan bahwa sentimen positif utamanya datang dari turunnya risiko pasar modal global.

Hal itu tercermin dari turunnya indikator CBOE Volatility Index (VIX) secara signifikan sebesar 15,69% ke level 30,41 poin pascakenaikan signifikan bursa saham AS. Indeks Dow Jones tercatat naik 4,98%, yang terbesar sejak Maret 2009, sedangkan S&P 500 meningkat 4,96%.

Kenaikan ini dipicu pertumbuhan penjualan eceran AS sebesar 5,1% secara year-on-year (yoy) atau level tertinggi dalam 6 tahun terakhir, yang menurunkan kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi atau bahkan resesi AS. Hal ini diikuti rebound harga minyak mentah dunia, di mana WTI naik 8,68% ke level $46,22 per barel, sedangkan Brent tumbuh 7,95% ke level $54,47 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah dunia pada dasarnya berdampak negatif bagi harga SUN. Namun, pergerakan harganya yang masih berada dalam area bearish membuat sinyal positif bagi harga SUN, terutama dalam jangka panjang, masih terjaga.

Menurunnya risiko pasar modal global, khususnya terkait dengan perlambatan atau resesi ekonomi AS, akibat rilis data penjualan eceran tersebut mendorong indeks dolar AS meningkat ke kisaran 96,73 poin dari sebelumnya di kisaran 96,58 poin.

Di sisi lain, investor mulai melepas aset safe haven US Treasury yang pada akhirnya membuat yield US Treasury, terutama tenor 10 tahun, naik ke level 2,81% dari sebelumnya di kisaran 2,74%.

Sementara itu, pemerintah telah mengumumkan seri-seri SUN acuan pada 2019 yang terdiri dari FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079 untuk menggantikan seri-seri SUN acuan tahun ini yakni FR0063, FR0064, FR0065, dan FR0075.

"Dengan demikian, untuk kategori SUN likuid kami merekomendasikan hold hingga jual hari ini untuk seri FR0063, FR0064, FR0065, dan FR0075. Di sisi lain, untuk seri-seri SUN likuid lainnya seperti FR0077, FR0078, FR0068 (likuid karena menjadi benchmark pada tahun depan), dan FR0072 kami merekomendasikan hold hingga beli pada perdagangan hari ini," papar Dhian dalam riset harian, Kamis (27/12).

Sementara itu, beberapa seri SUN yang tidak terlalu likuid tapi masih menawarkan imbal hasil menarik di antaranya FR0061, FR0046, FR0058, FR0074, dan FR0076.

Berikut proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid, hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 92,40 (7,70%) – 92,80 (7,58%)
FR0077 (15 Mei 2024): 101,50 (7,78%) – 102,00 (7,66%)
FR0064 (15 Mei 2028): 88,25 (7,98%) – 89,00 (7,80%)
FR0078 (15 Mei 2029): 102,30 (7,92%) – 103,00 (7,82%)
FR0065 (15 Mei 2033): 87,35 (8,13%) – 87,85 (8,07%)
FR0072 (15 Mei 2036): 99,00 (8,36%) – 99,50 (8,30%)
FR0075 (15 Mei 2038: 91,80 (8,36%) – 92,40 (8,29%)

Adapun rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran Rp14.501-Rp14.612.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper