Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Brent Anjlok Ke Bawah US$50 per Barel

Harga minyak mentah anjlok ke bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2017. Kekacauan pasar finansial global dan kekhawatiran akan kelebihan pasokan minyak dari Amerika Serikat membayangi rencana OPEC+ untuk memperbanyak jumlah pemangkasan produksinya.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah anjlok ke bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2017. Kekacauan pasar finansial global dan kekhawatiran akan kelebihan pasokan minyak dari Amerika Serikat membayangi rencana OPEC+ untuk memperbanyak jumlah pemangkasan produksinya.

Harga minyak berjangka sempat anjlok 1,1% setelah pada Senin (24/12) anjlok 6,2% sebelum kembali pulih. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mencoba meyakinkan para investor dengan mengatakan bahwa pasar akan lebih stabil pada semester I/2019 dengan rencana OPEC dan sekutunya untuk memangkas produksi.

Harga minyak sudah mencatatkan kemerosotan hingga lebih dari 40% dari harga puncak selama empat tahun yang dicapai pada Oktober lalu karena adanya prospek oversupply.

Ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya menyatakan rencananya untuk memangkas output, para investor justru berpandangan skeptis bahwa pengurangan produksi itu tidak akan cukup, melihat produksi minyak AS yang mencapai rekor.

Pada saat yang sama, perang dagang yang digelar Presiden AS Donald Trump dengan China dan kebijakan Federal Reserve AS pada kenaikan suku bunga terus membuat outlook pertumbuhan perekonomian global kian berawan.

Analis Komoditas di Rakuten Securities Inc. Tokyo Satoru Yoshida mengatakan bahwa masih banyak faktor yang akan menekan harga minyak ke posisi bearish. Menurutnya, kondisi tersebut belum akan membaik dalam waktu dekat dan akan berlanjut untuk beberapa waktu ke depan.

“Harga minyak berpotensi naik jika OPEC+ mengumumkan jumlah pemangkasan yang lebih jelas, termasuk dari penambahan jumlah pemangkasan pasokan,” ujar Yoshida, dilansir dari Bloomberg, Rabu (26/12).

Pada perdagangan Rabu (26/12) harga minyak West Texas Intermediate mengalami kenaikan tipis 0,21 poin atau 0,49% menjadi US$42,74 per barel dan mencatatkan penurunan hingga 29,26% sepanjang 2018 berjalan.

Sementara itu, harga minyak Brent turun 0,12 poin atau 0,24% menjadi US$50,35 per barel setelah pada awal perdagangan dibuka harganya menyentuh US$49,43 per barel di bursa London. Secara year-to-date (ytd) harga minyak Brent anjlok 24,70%.

Novak menuturkan, sementara OPEC dan sekutunya menjadwalkan pertemuan pada April tahun depan, mereka bisa melakukan rapat kapanpun untuk memberikan respons cepat pada harga minyak jika memang diperlukan.

Pernyataan tersebut mengikuti pernyataan Menteri Energi dari Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei yang memberi sinyal akan adanya pertemuan luar biasa OPEC untuk mendiskusikan tambahan jumlah pemangkasan produksi minyak jika diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper