Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Bidik Kinerja Positif Akhir 2018

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan perseroan telah mengimplementasikan serangkaian strategi untuk mencapai keuntungan tahun ini.
Pesawat Garuda Indonesia berada di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pesawat Garuda Indonesia berada di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksi dapat membukukan kinerja keuangan positif pada akhir 2018 sejalan dengan diterapkannya sejumlah strategi.
 
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan perseroan telah mengimplementasikan serangkaian strategi untuk mencapai keuntungan tahun ini. Langkah pertama yang ditempuh adalah melakukan efisiensi.
 
Selanjutnya, emiten berkode saham GIAA itu juga melakukan restrukturisasi sewa pesawat. Kemudian, perseroan bekerja sama dengan pihak ketiga, khususnya untuk memaksimalkan saluran pemasaran.
 
Secara detail, dia mengungkapkan perseroan  mengoptimalkan skala 30 juta penumpang yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Dari situ, perseroan menggandeng pihak ketiga untuk mendapatkan pemasukan dari periklanan.
 
“Jadi, kemarin kami sudah lakukan beberapa hal dan efisiensi serta perubahan strategi. Didukung semua pegawai, mudah-mudahan Desember 2018 [kinerja keuangan] positif,” jelas Ari, sapaan akrabnya, di Jakarta,  Jumat (21/12/2018).
 
Dia menampik bahwa proyeksi positif tersebut sejalan dengan Kerja Sama Operasi (KSO) bersama Sriwijaya Group. Pasalnya, perseroan tidak melakukan akuisisi untuk saat ini sehingga belum ada konsolidasi keuangan.
 
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018, Garuda Indonesia membukukan pendapatan usaha US$3,21 miliar. Jumlah tersebut naik dari US$3,11 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Di sisi lain, beban pokok penjualan dan pendapatan tercatat naik dari US$2,75 miliar pada kuartal III/2017 menjadi US$2,94 miliar pada kuartal III/2018. Dengan demikian, laba bruto yang dibukukan sebesar US$271,77 juta per 30 September 2018.
 
Dari situ, Garuda Indonesia membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$114,08 juta pada 30 September 2018, atau turun 48,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper