Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Solid, IHSG Pertahankan Rebound di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 1,02% atau 62,25 poin ke level 6.144,11 pada akhir sesi I. Padahal, indeks sempat dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,09% atau 5,57 poin di posisi 6.076,29.
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (19/12/2018), seiring dengan penguatan rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 1,02% atau 62,25 poin ke level 6.144,11 pada akhir sesi I. Padahal, indeks sempat dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,09% atau 5,57 poin di posisi 6.076,29.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.076,22 – 6.150,99. IHSG berhasil rebound setelah pada akhir perdagangan Selasa (18/12) ditutup melemah 0,12% atau 7,44 poin ke level 6.081,87.

Seluruh sembilan indeks sektoral bergerak di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar yang menguat 2,49%, disusul sektor konsumer dengan penguatan 1,77%.

Sebanyak 209 saham menguat, 153 saham melemah, dan 259 saham stagnan dari 621 saham yang diperdagangkan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing menguat 3,29% dan 6,72% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG hari ini.

Dilansir Bloomberg, IHSG menguat mengikuti penguatan rupiah menyusul anjloknya harga minyak mentah serta ekspektasi pada perlambatan laju pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve.

Nilai tukar rupiah terpantau menguat 112 poin atau 0,77% ke level Rp14.389 per dolar AS pada pukul 11.40.

Nilai tukar rupiah mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka terapresiasi 0,46% atau 66 poin di level Rp14.435 per dolar AS, setelah pada perdagangan Selasa (18/12) mampu ditutup menguat 79 poin atau 0,54% ke level Rp14.501 per dolar AS.

Head of equity research Sinarmas Sekuritas, Evan Hadiwidjaja mengatakan kinerja rupiah sangat baik hari ini menyusul pelemahan minyak mentah yang mencapai 7% serta ekspektasi pada komentar dovish dari The Fed.

“BI juga sangat mendukung penguatan rupiah dengan kebijakan pre-emptive dan front-loading,” ungkap Evan, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (19/12/2018).

Sementara itu, head of research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan pelemahan harga minyak mentah akan meredakan kekhawatiran di kalangan investor mengenai defisit neraca perdagangan RI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper