Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBCA & HMSP Penekan Utama IHSG Sesi I, SSTM Merosot 24%

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG merosot 0,75% atau 45,53 poin ke level 6.043,77 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 0,75% atau 33,07 poin di posisi 6.056,23.
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Saham BBCA dan HMSP menjadi penekan utama atas koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (18/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG merosot 0,75% atau 45,53 poin ke level 6.043,77 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 0,75% atau 33,07 poin di posisi 6.056,23.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.014,79 – 6.067,10. IHSG melanjutkan pelemahannya setelah pada akhir perdagangan Senin (17/12) ditutup melemah 1,31% atau 80,54 poin ke level 6.089,30.

Delapan dari sembilan sektor bergerak di zona merah, dipimpin sektor properti yang melemah 1,40%, disusul sektor tambang ddengan pelemahan 1,08%. Adapun hanya sektor industri dasar yang menguat sebesar 0,21%.

Sebanyak 104 saham menguat, 253 saham melemah, dan 264 saham stagnan dari 621 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing melemah 1,84% dan 1,63% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG pagi ini.

Saham POLL(-7,67%), PWON (-2,44%), WSKT (-1,94%), dan DUTI (-6,30%) menjadi penekan utama atas pelemahan sektor properti siang ini.

Berikut perincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

BBCA

-1,94%

HMSP

-1,63%

BMRI

-1,35%

KLBF

-2,71%

GGRM

-1,05%

Lima saham terlemah berdasarkan persentase: 

Kode

Perubahan

SSTM

-24,27%

AKSI

-15,58%

TMPO

-13,41%

SDRA

-11,76%

KBLV

-11,43%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper