Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diterpa Sentimen Domestik & Global, Mayoritas Saham Wall Street Melemah

Indeks Dow Jones menguat. Sedangkan S&P terombang-ambing antara wilayah positif dan negatif setelah gagal mempertahankan reli pembukaan yang didorong oleh harapan untuk kemajuan negosiasi perdagangan AS-China.
Bursa AS
Bursa AS

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan hari Kamis (13/12/2018), karena kepercayaan investor terus tertekan oleh ketidakpastian pada masalah domestik dan internasional.

Indeks Dow Jones menguat. Sedangkan S&P terombang-ambing antara wilayah positif dan negatif setelah gagal mempertahankan reli pembukaan yang didorong oleh harapan untuk kemajuan negosiasi perdagangan AS-China.

Dilansir dari Reuters, seorang juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan Washington dan Beijing berhubungan dekat dengan perdagangan.

Dow Jones Industrial Average menguat 70,11 poin atau 0,29% ke 24.597,38. Di sisi lain, indeks S&P 500 kehilangan 0,53 poin atau 0,02% ke 2.650,54 dan Nasdaq Composite turun 27,98 poin atau 0,39% ke level 7.070,33.

“Ini adalah pasar yang sangat gugup. Investor menjadi bersemangat di pagi hari dan kemudian ketakutan mereka kembali,” kata Omar Aguilar, kepala investasi ekuitas di Charles Schwab Investment Management, seperti dikutip Reuters.

Aguilar mengutip kekhawatiran tentang isu-isu mulai dari kenaikan suku bunga Federal Reserve, kurva yield Treasury AS dan pembicaraan perdagangan AS-China hingga ketidakpastian tentang Brexit, Italia, dan kebijakan moneter Uni Eropa.

“Kami membutuhkan katalis untuk mendapatkan tren yang lebih konsisten. Ini bisa menjadi data ekonomi yang baik atau kejelasan lebih lanjut tentang niat The Fed di tahun depan atau lebih pasti dalam perdagangan AS-China. Saya pikir itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” lanjutnya.

Sementara itu, jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa analis memperkirakan kurva imbal hasil Treasury AS akan berbalik tahun depan, mungkin dalam enam bulan ke depan, jauh lebih awal dari perkiraan tiga bulan lalu.

Sektor defensif menjadi tiga pendorong terbesar dari 11 sektor indeks S&P. sektor utilitas menguat 0,9%, real estate naik 0,6% dan sektor bahan pokok menguat 0,7%.

Sektor finansial indeks S&P turun 0,6% karena saham perbankan melemah 1%. Hambatan terbesar berikutnya adalah indeks konsumen diskresioner yang jatuh 0,44%. Adapun sektor ritel S&P menghentikan reli tiga hari dengan penurunan 0,4%.

Saham Under Armour mencatat mencapai penurunan lima hari beruntun dan ditutup melemah 5,2% pada Kamis setelah produsen pakaian olahraga memperkirakan pertumbuhan pendapatan 2019 dan laba di bawah perkiraan Wall Street.

Di sisi lain, saham General Electric Co menguat 7,3% setelah JP Morgan meningkatkan rekomendasi saham konglomerat industri ini menjadi "netral."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper