Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Memimpin Penguatan Mayoritas Kurs di Asia

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar ditutup di zona hijau dengan penguatan 101 poin atau 0,69% ke level Rp14.497 per dolar AS.
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah memimpin penguatan mayoritas mata uang di Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (13/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar ditutup di zona hijau dengan penguatan 101 poin atau 0,69% ke level Rp14.497 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka terapresiasi 0,38% atau 55 poin di level Rp14.543 per dolar AS, setelah pada perdagangan Rabu (12/12) mampu rebound dan berakhir terapresiasi 0,07% atau 10 poin di level Rp14.598 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di level Rp14.478 – Rp14.555 per dolar AS.  

Rupiah memimpin penguatan mata uang lain di Asia. Penguatan rupiah disusul  rupee India yang terapresiasi 0,49% dan won Korea Selatan yang menguat 0,48%.

Hanya mata uang yen Jepang yang terpantau melemah 0,18% ke level 113,49 yen per dolar AS pada pukul 16.47 WIB.

Dilansir dari Bloomberg, rupiah memimpin penguatan mata uang emerging markets di Aisa setelah AS dan China berupaya melakukan langkah lain untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan.

Tim ekonom di JPMorgan Chase & Co. mengatakan konflik perdagangan diperkirakan tidak meningkat kuartal berikutnya karena pembicaraan berlanjut menuju kesepakatan yang lebih luas,"

“Peluang kesepakatan jangka panjang telah meningkat 40%,” ungkap tim analis yang termasuk Bruce Kasman, seperti dikutip Bloomberg.

Selain itu, China dilaporkan melakukan pembelian kedelai AS yang cukup besar sejak kedua negara memulai serangkaian perang tarif. Dewan Ekspor Kedelai AS mengatakan importir China membeli 1,5 juta hingga 2 juta metrik ton kedelai AS selama 24 jam terakhir hingga Rabu (12/12/2018) waktu setempat.

“Ada tanda-tanda positif China kembali mengurangi beberapa respons perselisihan [perdagangan], yang cukup berarti bagi AS dan membantu mengurangi ketegangan,” kata Christy Tan, kepala strategi pasar di National Australia Bank.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,0057 poin atau 0,06% ke level 97,987 pada pukul 17.20 WIB.

Pergerakan indeks dolar AS sebelumnya dibuka dengan kenaikan tipis 0,006 poin atau 0,01% di level 97,050, setelah pada perdagangan Rabu (12/12) berakhir melemah 0,35% atau 0,344 poin di posisi 97,044.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper