Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panca Budi Idaman (PBID) Bidik Penjualan Tumbuh 15%

Emiten produsen kantong plastik bermerek, PT Panca Budi Idaman Tbk. membidik pertumbuhan penjualan dan pendapatan mencapai 15% pada 2019 mendatang, ditopang oleh beroperasinya dua pabrik baru PBID dan estimasi permintaan yang meningkat.
Direktur Utama PT Panca Budi Idaman Tbk. Djonny Taslim( tengah) berbincang dengan Direktur Emiyati (dari kiri), Direktur Fu Yin Ung, Wakil Dirut Vicky Taslim,  dan Direktur Tan Hendra, sebelum penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Selasa (31/10)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Panca Budi Idaman Tbk. Djonny Taslim( tengah) berbincang dengan Direktur Emiyati (dari kiri), Direktur Fu Yin Ung, Wakil Dirut Vicky Taslim, dan Direktur Tan Hendra, sebelum penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Selasa (31/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen kantong plastik bermerek, PT Panca Budi Idaman Tbk. membidik pertumbuhan penjualan dan pendapatan mencapai 15% pada 2019 mendatang, ditopang oleh beroperasinya dua pabrik baru PBID dan estimasi permintaan yang meningkat.

Lukman Hakim, Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman mengatakan target tersebut tergolong konservatif, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan estimasi kinerja hingga akhir 2018.

Per September 2018, pendapatan emiten dengan kode saham PBID ini mencapai Rp3,17 triliun, tumbuh 24,86%. Hingga akhir tahun 2018, PBID mengestimasikan pertumbuhan pendapatan minimal 20%, atau lebih tinggi dari target awal yang dipatok 12%.

“Untuk tahun 2019, kita membidik target pertumbuhan penjualan sekitar 15%, otomatis pendapatan juga naik. Kita asumsikan bottom line sekitar 7% dari revenue,” katanya, Kamis (13/12/2018).

Adapun, per September 2018, laba bersih perseroan tercatat Rp252 miliar, tumbuh 48% dibandingkan periode yang sama 2017. Dari segi margin juga tumbuh dari 6,71% per September 2017 menjadi 7,96% per September 2018.

Lukman mengatakan salah satu faktor yang menopang optimisme perseroan terhadap kinerja yang solid tahun depan adalah produk subsititusi untuk kantong plastik food grade masih sedikit dan mahal. Sekitar 80% dari penjualan perseroan justru terfokus di segmen plastik food grade ini.

Selain itu, program revitalisasi 1.000 pasar tradisional per tahun dari pemerintah turut mendukung peningkatan permintaan plastik food grade, sebab pelaku UMKM juga akan meningkat signifikan.

Selain itu, tingkat penggunaan plastik di Indonesia juga masih tergolong rendah, yakni 20 kg per kapita, jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia dan Singapura yang mencapai 40 kg per kapita, atau negara-negara Eropa yang mencapai 100 kg per kapita.

Selain karena dukungan faktor eksternal tersebut, PBID juga melancarkan strategi organic melalui perluasan pangsa pasar dan jangkauan distribusi. Perseroan juga akan segera membuka 2 pabrik baru tahun depan.

Keduanya yakni pabrik di Malaysia dengan kapasitas 4.000 ton per tahun. Saat ini, pabrik tersebut sedang dalam proses instalasi mesin, dan pabrik di Jawa Tengah dengan kapasitas 27.000 ton per tahun.

Saat ini, PBID sudah memiliki 7 pabrik dan diproyeksikan kapasitas penuhnya hingga akhir tahun ini akan mencapai 90.000 ton. Dengan demikian, tahun depan PBID sudah akan memiliki kapasitas produksi 121.000 ton.

Pabrik yang berlokasi di Malaysia lebih banyak akan memproduksi plastik untuk kebutuhan industri di negara-negara Asean. Ini merupakan pabrik pertama PBID yang beroperasi di luar negeri.

Selain itu, perseroan juga akan tetap mengupayakan strategi peningkatan efisiensi biaya serta keunggulan operasional, meningkatkan brand value dan meninggikan second brand value.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper