Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitra Adiperkasa (MAPI) Siap Rogoh Rp800 Miliar Untuk Ekspansi

Emiten peritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) siap mengalokasikan belanja modal senilai Rp800 miliar untuk kebutuhan ekspansi.
MAPI/web
MAPI/web

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) siap mengalokasikan belanja modal senilai Rp800 miliar untuk kebutuhan ekspansi.

Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication MAPI menuturkan, belanja modal senilai Rp800 miliar akan digunakan untuk menambah gerai dengan luas sekitar 50.000 m2. Dia mengungkapkan, penambahan gerai-gerai baru sejalan dengan rencana perseroan untuk memperluas jaringan.

"Tahun depan capex berkisar Rp800 miliar, untuk nambah 50.000 sqm," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (11/12/2018).

Hingga September 2018, belanja modal yang telah diserap oleh MAPI senilai Rp660 miliar. Dia menambahkan, hingga akhir November 2018, MAPI menambah jumlah gerai sebanyak 113 gerai dan sebelum 2018 berakhir, perseroan masih berencana untuk menambah beberapa gerai baru.

Fetty memproyeksikan penjualan MAP Grup sampai akhir 2018 diperkirakan tumbuh 18%. Pada 2017, nilai penjualan perseroan mencapai Rp16,7 triliun. Bila MAPI berencana tumbuh 18%, maka target akhir 2018 senilai Rp19,7 triliun.

Hingga September 2018, nilai pendapatan MAPI senilai Rp13,82 triliun, naik 18,32% dari posisi Rp11,68 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba kotor perseroan hingga September 2018 senilai RP6,47 triliun, naik 13,7% year on year, dari posisi Rp5,69 triliun.

Dari sisi divisi operasi, pendapataan paling besar berasal dari penjualan ritel senilai Rp10 triliun, disusul oleh department store, kafe& restoran dan lain-lain masing-masing senilai Rp1,99 triliun, Rp1,88 triliun dan Rp154,91 miliar.

Fetty menambahkan pada masa festive Natal dan Tahun Baru 2019, menjadi peluang bagi perseroan. Bagi emiten peritel ini, momen akhir rutin dilakukan promosi yang gencar, marketing hingga meningkatkan stok barang. "Setiap tahun, persiapan rutin, mulai dari persiapan inventory sampai marketing dan promosi program untuk costumer," ungkap Fetty kepada Bisnis.

Analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja mengatakan, tantangan makro ekonomi pada 2018 telah diatasi dengan menutup gerai-gerai yang tidak produktif sampai mereformasi format gerai untuk menjaga pertumbuhan laba. Marlene menilai, MAPI cukup serius untuk membenahi portofolio bisnis dengan berinovasi.

"MAPI juga cenderung gencar untuk memasukkan beberapa gerai makanan dan minumanke dalam department store," ungkapnya dalam riset outlook 2019.

Dia menambahkan, di tengah kondisi ekonomi yang volatile serta tren pelemahan nilai tukar, MAPI masih mencatatkan kinerja yang baik pada kuartal III/2018. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari peran manajemen yang secara konsisten melakukan efisiensi biaya.

Marlene menilai, MAPI juga fokus pada merek-merek yang sudah ada daripada merilis merek baru. Hal ini memberikan keuntungan bagi MAPI, sebab beban operasional menjadi lebih terkontrol.

Di sisi lain, katanya, MAPI juga lebih fokus untuk pengembangan omnichannel, sesuai dengan visi perusahaan ke depannya menjadi peritel omnichannel yang terkemuka. Kini, MAPI juga fokus pengembangan omnichannel pada divisi aktif, dengan peluncuran planetsports.asia. 

Di sisi lain, Samuel Sekuritas merekomendasikan beli untuk saham MAPI dengan target harga Rp930 per saham, merefleksikan price earning ratio (PER) mencapai 14,1 kali. Marlene menambahkan, MAPI juga memiliki risiko investasi seperti berlanjutnya depresiasi rupiah, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak sesuai dengan ekspektasi dan masuknya peritel asing yang memperketat kompetisi.

Analis UOB Kay Hian Sekuritas Stevanus Juanda memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba bersih MAPI pada tahun depan bisa mencapai 15%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh ekspansi di segmen F&B dan toko khusus yang terus berlanjut hingga tahun depan.

Pertumbuhan sebesar 15%, kata Stevanus akan datang dari same-store sales (SSS) sebesar 5% pada tahun depan, serta perluasan toko pada semua divisi. UOB Kay Hian memproyeksikan, ekspansi perluasan gerai MAPI tetap memperhatikan beban perseroan.

Menurutnya, MAPI dapat membuka satu department store pada tahun 2019 dan biaya pembukaan departmen store tersebut masih bisa dikendalikan oleh MAPI. Alasannya, divisi department store telah sepenuhnya pulih dan MAPI dapat membuka toko baru di Medan pada 2019. MAPI mengharapkan EBIT marjin untuk segmen ini bisa mencapai 8%.

Atas kondisi tersebut, maka Stevanus merekomendasikan beli saham MAPI dengan target harga Rp1.170 per saham, mencerminkan price per earning hingga 15,5 kali pada 2019. Adapun nilai pendapatan dan laba bersih pada 2019 masing-masing diproyeksikan senilai Rp22,17 triliun dan Rp851 miliar.

Terkait dengan ekspansi, segmen F&B melakukan penambaham 60 gerai setiap tahunnya. Kondisi ini membuat EBIT marjin segmen makanan dan minuman yang diterima mencapai 8,3% dan berpotensi naik menaikkan penjualan hingga 80% dari total penjualan F&B, khususnya dari Starbucks. Sebagai informasi, saat ini EBIT marjin Starbucks ada pada kisaran belasan rendah.

MAPI mengharapkan EBIT marjin divisi F&B bisa mencapai 10%, seiring adanya ekspansi di Starbucks berlanjut di 60 bukaan baru setiap tahun.

Terkait dengan toko khusus, Stevanus menilai, MAPI bakal memperluas segmen ini hingga 15.000-20.000 meter persegi. Lihat saja, MAP Aktif yang khusus menjual produk terkait olahraga telah berhasil membuka 135 toko baru selama sembilan bulan tahun ini, tetapi menutup 81 toko kecil.

Untuk divisi fesyen, Stevanus menilai, divisi ini juga akan berkembang dengan membuka toko-toko Inditex, Cotton On dan Sephora. Hingga September 2018, MAPI telah menambah 17.800 meter persegi ruang penjualan bersih di toko-toko khusus. "Kami pikir MAPI akan menambah sekitar 15.000-20.000 meter persegi ruang tambahan bersih setiap tahun dan EBIT margin akan tetap normal 7,5-8%," tulisnya dalam riset medio November 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper