Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor masih Ragu dengan Negosiasi AS-China, Indeks Topix Melemah

Indeks Topix ditutup melemah 0,53% atau 8,71 poin ke level 1.640,49, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,53% atau 116,72 poin ke posisi 21.919,33.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu (5/12/2018) karena investor menimbang perkembangan terakhir pada negosiasi perdagangan AS-China.

Indeks Topix ditutup melemah 0,53% atau 8,71 poin ke level 1.640,49, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,53% atau 116,72 poin ke posisi 21.919,33.

Produsen makanan dan pengembang properti menguat, mengimbangi penurunan dari emiten produsen elektronik dan perbankan yang menyeret indeks Topix. Saham Asahi Corp dan Taisei Corporation menguat masing-masing 2,2% dan 3,3%, mengimbangi saham Mitsubishi UFJ Financial Group dan Sumitomo Mitsui Trust yang melemah 0,9% dan 3,4%.

Dilansir Bloomberg, penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro mengatakan kepada Fox News bahwa terlalu dini bagi orang untuk “kehilangan kepercayaan” dalam diskusi perdagangan antara AS dan China.

Pemerintah China mengatakan pada hari Rabu (4/12) bahwa pertemuan tersebut sangat sukses dan percaya akan menerapkan hasil yang disepakati pada pembicaraan.

"Pada KTT perdagangan AS-China  berbagai penafsiran dari AS dan China membuat pasar bingung," kata Kazuhiro Takahashi, analis ekuitas di Daiwa Securities Co, seperti dikutip Bloomberg. "Tapi seperti apa yang dikatakan Navarro, pasar belum menepis anggapan bahwa pembicaraan tersebut benar-benar sia-sia."

Takahashi mengatakan saham Jepang turun banyak kemarin karena situasi permintaan dan penawaran, dan meskipun ekonomi AS mungkin melambat, potensi penurunan pendapatan tidak banyak diharapkan pada titik ini

“Kami tidak memiliki arah yang jelas menjelang data tenaga kerja AS akhir pekan ini dan mengantisipasi kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Desember,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper