Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Kena Dampak Baik Gencatan Senjata Perang Dagang

Harga emas terkerek lantaran dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan setelah AS dan China melakukan gencatan senjata dalam perang dagang dan memacu permintaan investor untuk aset berisiko.
Harga emas./Reuters
Harga emas./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terkerek lantaran dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan setelah AS dan China melakukan gencatan senjata dalam perang dagang dan memacu permintaan investor untuk aset berisiko.

Pada perdagangan Senin (3/12) harga emas tercatat melambung 10,73 poin atau 0,88% menjadi US$1.231,25 per troy ounce dan mencatatkan penurunan hingga 5,49% sepanjang 2018 berjalan.

Adapun, harga emas Comex membukukan kenaikan hingga 11,10 poin atau 0,91% menjadi US$1.237,10 per troy ounce dan tercatat mengalami penurunan harga hingga 5,97% secara year-to-date (ytd).

Sementara itu, indeks dolar AS, yang menjadi pengukur kekuatan greenback di hadapan sekelompok mata uang utama mengalami pelemahan hingga 0,43% menjadi 96,83 poin.

Saham di Asia reli setelah pimpinan AS dan China melakukan gencatan senjata dalam perang dagang, yang menjadi kelegaan bagi pasar dan outlook pertumbuhan ekonomi global dan emerging market.

Sekretaris Pers AS Sarah Huckabee Sanders mengatakan bahwa China dan AS sepakat untuk menunda pemberlakuan tarifnya dalam sebuah kesepakatan untuk meredakan ketegangan perang dagang antara kedua negara.

Negeri Paman Sam dan Negeri Panda sepakat akan menjembatani kesenjangan perdagangan antara keduanya dengan melakukan negosiasi dan diskusi untuk membuahkan suatu kesepakatan baru dalam 90 hari ke depan.

“Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai dalam 90 hari, kedua belah pihak sepakat untuk sama-sama menambah tarif mereka dari 10% menjadi 25%,” ungkap Sanders, dilansir dari Reuters, Senin (3/12/2018).

Dari sisi politik global, sejumlah pimpinan negara mengatakan akan segera membuat kesepakatan dengan Inggris ketika Inggris sudah berhasil secara resmi keluar dari Uni Eropa.

Selain itu, Parlemen Italia akan memulai pemungutan suara pada rapat anggaran pemerintah 2019 pekan ini, dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyatakan dirinya optimistis akan ada kesepakatan yang bisa diambil dengan Komisi Eropa.

Dari sisi perdagangan emas, data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS menunjukkan spekulan telah meningkatkan posisi jangka pendeknya untuk emas sebanyak 8.464 kontrak menjadi 51.828 kontrak.

Permintaan emas fisik dari India sebagai konsumen emas terbesar kedua di dunia juga terdorong pada pekan ini setelah sebelumnya sempat tergelincir karena pelemahan mata uang rupee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper