Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat 6,3% Sejak Awal November

Rupiah mencatat kenaikan bulanan terbaiknya sejak Oktober 2015 terhadap dolar AS. Sejak awal November, rupiah telah menguat hingga 6,3%. Penguatan bulanan ini juga yang tertinggi dibanding mata uang Asia lainnya, disusul rupee India yang menguat 5,84% sejak awal bulan.
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup rebound pada perdagangan hari ini, Kamis (29/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 81 poin atau 0,56% di level Rp14.302 per dolar AS, setelah pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran Rp14.277-Rp14.355 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah melajutkan penguatannya dengan dibuka terapresiasi 51 poin atau 0,35% di level Rp14.332 per dolar AS setelah pada perdagangan Kamis (29/11) rebound dan berakhir melonjak 1% atau 146 poin di level Rp14.383 per dolar AS.

Rupiah menempati posisi terkuat di antara mata uang lainnya Asia yang mayoritas melemah hari ini. Menyusul rupiah, baht Thailand menguat 0,09%. Di sisi lain, won Korea Selatan melemah paling tajam dengan depresiasi 0,12%.

Rupiah mencatat kenaikan bulanan terbaiknya sejak Oktober 2015 terhadap dolar AS. Sejak awal November, rupiah telah menguat hingga 6,3%. Penguatan bulanan ini juga yang tertinggi dibanding mata uang Asia lainnya, disusul rupee India yang menguat 5,84% sejak awal bulan.

Dilansir Bloomberg, penguatan ini didorong oleh langkah-langkah dari Bank Indonesia, penurunan harga minyak, dan menurunnya kembali ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve untuk tahun depan.

Tim analis Morgan Stanley mengatakan rupiah kemungkinan akan menguat lebih lanjut menyusul komentar Bank Indonesia yang terus membuka ruang penguatan bagi rupiah.

“Nada yang lebih dovish oleh Jerome Powell juga membantu sentimen,” ungkap tim analis Morgan Stanley termasuk James Lord dalam sebuah laporan, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar AS yang melacak kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,18% atau 0,174 poin ke level 98,952 pada pukul 17.08 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka turun tipis 0,018 poin atau 0,02% di level 96,760, setelah pada perdagangan Kamis (29/11) berakhir turun 0,01% atau 0,008 poin di posisi 96,778.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper