Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah ke 14.535, Rupiah Tertekan Penguatan Dolar AS

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.535 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (28/11/2018).
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.535 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (28/11/2018).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.535 per dolar AS, melemah 31 poin atau 0,21% dari posisi Rp14.504 pada Selasa (27/11).

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 13 poin atau 0,09% ke level Rp14.528 per dolar AS pada pukul 10.23 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka melemah 19 poin atau 0,13% di level Rp14.534 per dolar AS setelah pada perdagangan Selasa (27/11) berakhir terdepresiasi 0,28% atau 40 poin di level Rp14.515 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.525-Rp14.545 per dolar AS.

Di sisi lain, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia, pagi ini terpantau naik 0,001 poin ke level 97,370 pada pukul 10.18 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,002 poin di level 97,371, setelah pada perdagangan Selasa (27/11) berakhir menguat 0,3% atau 0,295 poin di posisi 97,369.

Dilansir dari Reuters, dolar AS diperdagangkan di kisaran level tertingginya dalam dua pekan setelah seorang pejabat senior Federal Reserve menegaskan kembali perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Dolar AS telah berada di bawah tekanan baru-baru ini akibat tanda-tanda bahwa bank sentral AS tersebut mungkin memperlambat laju kenaikan suku bunganya di masa mendatang di tengah perlambatan pertumbuhan global serta kekhawatiran tentang perdagangan dunia, investasi, dan kinerja keuangan perusahaan.

Namun, pada Selasa (27/11) Wakil Gubernur Federal Reserve, Richard Clarida, mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut meskipun ia mengatakan jalur pengetatan akan bergantung pada data ekonomi.

“Komentar Clarida pasti bergantung pada hawkishness, kami memperkirakan The Fed akan tetap konsisten dan menyesuaikan kebijakan moneter sesuai dengan data ekonomi yang masuk yang sejauh ini cukup kuat,” kata Stephen Innes, kepala perdagangan APAC di Oanda.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

28 November

14.535

27 November

14.504

26 November

14.551

23 November

14.552

22 November

14.592

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper