Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar 'Hawkish' The Fed Dorong Dolar AS, Harga Emas Loyo Lagi

Harga emas bergerak stabil setelah menyentuh level terendah dalam 2 pekan dengan adanya penguatan mata uang dolar Amerika Serikat setelah pejabat Federal Reserve AS menyatakan keyakinan terhadap kenaikan suku bunga selanjutnya.
Harga emas./Reuters
Harga emas./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak stabil setelah menyentuh level terendah dalam 2 pekan dengan adanya penguatan mata uang dolar Amerika Serikat setelah pejabat Federal Reserve AS menyatakan keyakinan terhadap kenaikan suku bunga selanjutnya.

Pada perdagangan Rabu (28/11) harga emas spot tercatat turun 1,77 poin atau 0,15% menjadi US$1.213,28 per troy ounce. Secara year-to-date (ytd) harga emas spot mencatatkan pelemahan 6,87%.

Adapun, harga emas Comex membukukan penurunan 0,60 poin atau 0,05% menjadi US$1.219,30 per troy ounce dan mencatatkan penurunan harga sepanjang 2018 mencapai 7,36%.

Saham Asia juga terguncang pada sesi perdagangan yang sama melihar dolar AS mengalami penguatan hingga menekati level tertinggi dalam 1,5 tahun karena aset berisiko kembali diminati ketika prospek sinyal meredanya perang dagang antara AS dan China.

Wakil Kepala The Fed Richard Clarida menyebutkan bahwa The Fed juga harus lebih memperhatikan data ekonomi AS terbaru karena ada kemungkinan data tersebut bisa menetralkan kenaikan suku bunga AS selanjutnya.

Adapun, Presiden AS Donald Trump masih terus memberikan kritik pada Kepala The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga dan kebijakan dari The Fed lainnya justru yang membawa penurunan pada perekonomian AS.

“Trump saat ini terbuka untuk mencapai kesepakatan dagang dengan China pada pertemuan Sabtu [1/12] dengan Presiden China Xi Jinping, tapi akan tetap pada pendiriannya untuk meningkatkan tarif pada impor China jika tidak ada hasil dari pertemuan tersebut,” kata Larry Kudlow, Penasihat Ekonomi Pemerintah AS, dikutip dari Reuters, Rabu (28/11/2018).

Pemerintah Inggris dan Bank of England (BoE) akan meningkatkan peringatan bahwa Brexit bisa merugikan perekonomian kedua negara jika tidak segera mencapai kesepakatan. Hal itu bisa membantu mencegah penolakan pada rencana Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Perwakilan Pemerintah Uni Eropa juga akan kembali membahas aksinya terhadap Italia dalam Komisi Eropa terkait dengan utangnya. Kekhawatiran dan ketidakpastian politik di Inggris dan Eropa membuat pasar menghindari mata uang pound sterling dan euro yang kemudian memperkuat kedudukan dolar AS sebagai rivalnya.

Indeks dolar AS, yang menjadi pengukur kekuatan greenback di hadapan sejumlah mata uang utama, menguat melewati 97 poin naik 0,07% ke 97,44 poin pada Rabu (28/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper