Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Diprediksi Loyo Meski Hubungan AS & China Membaik

Dolar Amerika Serikat diprediksi akan melanjutkan pelemahan karena ada potensi perkembangan positif dari perang dagang dengan China.
Petugas kasir menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang, di Jakarta, Selasa (2/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Petugas kasir menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang, di Jakarta, Selasa (2/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat diprediksi akan melanjutkan pelemahan karena ada potensi perkembangan positif dari perang dagang dengan China.

Ahli strategi perdagangan mata uang asing di National Australia Bank Ltd. Rodrgigo Catril mengatakan bahwa peluang perbaikan pada perang dagang antara AS dan China lebih besar dibandingkan dengan kemungkinan kondisi memanas.

“Kalau memang benar, hal itu akan menjadi kabar baik bagi aset berisiko, yang pergerakan harganya berlawanan dengan dolar AS,” papar Catril, dikutip dari Bloomberg, Senin (26/11).

Dolar AS diperkirakan tetap tertekan meskipun tidak ada kesepakatan yang diambil dalam pembicaraan perdagangan dengan China pada akhir bulan ini. Hal tersebut bisa menjadi dorongan bagi mata uang lain sebagai aset berisiko.

Dari sisi makro, laju dolar AS masih menunjukkan adanya dukungan pada penguatan nilai tukar. Pelemahan pada ekuitas global dan pasar kredit, ditambah dengan pelemahan harga minyak yang semakin dalam masih bisa menjadi faktor pendorong bagi dolar AS.

Adapun, dolar AS akan mengalami pembalikan posisi dari saat ini pada 2019, tapi hal itu masih terlalu awal untuk dibicarakan dan bahwa puncak dolar AS sudah terlewati.

“Kejelasan hasil perkembangan Brexit akan mendorong penguatan mata uang pound sterling Inggris dan euro Eropa. Hal itu harus diperhatikan sebelum menlai pergerakan dolar selanjutnya,” lanjutnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback di hadapan mata uang utama lainnya, pada Senin (26/11) mengalami pelemahan 0,16% menjadi 96,74 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper