Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Sekuritas: Peluang Kenaikan Harga SUN Masih Terbuka

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (27/11/2018) harga Surat Utang Negara akan kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan yang didukung oleh faktor teknikal serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA--MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (27/11/2018) harga Surat Utang Negara akan kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan yang didukung oleh faktor teknikal serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa hanya saja pada beberapa seri Surat Utang Negara yang telah memasuki area jenuh beli (overbought), kenaikan harga diperkirakan akan terbatas, bahkan terbuka peluang mengalami penurunan harga karena aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor.

Selain itu, harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dolar AS akan kembali dibatasi oleh faktor kenaikan imbal hasil US Treasury.

"Dengan masih adanya peluang kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder, maka kami menyarankan kepada investor untuk memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan strategi trading," katanya dalam riset harian, Selasa (27/11/2018).

Hanya saja dengan keterbatasan pasokan Surat Berharga Negara di pasar sekunder sekunder seiring dengan dibatalkannya jadwal lelang hingga akhir  2018, Made menyarankan kepada investor untuk mulai mencermati seri - seri yang masih memberikan tingkat imbal hasil yang cukup menarik.

Seri-seri itu seperti instrumen Project Based Sukuk (PBS) maupun Islamic Fixed Rate (IFR) yang merupakan instrumen Sukuk Negara.

"Adapun untuk seri-seri Surat Utang Negara lainnya yang kami lihat masih menarik adalah sebagai berikut: FR0043, FR0070, FR0071, FR0073, FR0054, FR0058, FR0068 dan FR0072," katanya.

Pada perdagangan Senin (26/11/2018), harga SUN bergerak bervariasi dengan kecenderungan masih mengalami kenaikan didorong oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah dan membaiknya persepsi risiko.

Kenaikan harga yang terjadi berkisar antara 2 bps hingga 85 bps mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasilnya yang berkisar antara 1 bps hingga 11 bps dengan rata-rata mengalami penurunan sebesar 5 bps.

Selain itu, membaiknya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS) juga menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara, baik yang denominasi rupiah maupun dengan denominasi mata uang dolar Amerika.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 69,00 pts (0,47%) di level Rp14.475 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper