Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah Tipis, TLKM & INKP Jadi Penekan Utama

IHSG ditutup melemah 0,15% atau 9,19 poin di level 6.013,78, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,34% atau 20,39 poin ke level 6.002,39.
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA —  Setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (27/11/2018).

IHSG ditutup melemah 0,15% atau 9,19 poin di level 6.013,78, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,34% atau 20,39 poin ke level 6.002,39.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.992,88 – 6.034,18. Adapun pada perdagangan Senin (26/11/2018), IHSG ditutup menguat 0,28% atau 16,56 poin ke level 6.022,78.

Dari 616 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 164 saham menguat, 220 saham melemah, dan 232 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang masing-masing melemah 2,76% dan 10,79% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini.

Enam dari sembilan sektor menetap di teritori negatif, dengan dorongan utama dari sektor industri dasar yang melemah 2,04%, disusul sektor tambang yang melemah 1,59%.

Di sisi lain, sektor finansial memimpin penguatan dua sektor lainnya dengan penguatan 1,05%, sekaligus menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.

Sementara itu, indeks Bisnis 27 ditutup melemah 0,33% atau 1,81 poin di level 542,37, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,53% atau 2,86 poin ke level 541,33.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak variatif sore ini, di antaranya indeks PSEi Filipina (+0,21%), indeks FTSE KLCI Malaysia (-1%), indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,04%), dan indeks SE Thailand (+0,09%).

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat 0,79%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China melemah 0,04% dan 0,13%, sedangkan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat 0,73% dan 0,64%.

Secara keseluruhan bursa saham Asia berjuang untuk mempertahankan momentum rebound pasar saham global setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan komentar yang tampaknya menekan harapan gencatan perdagangan dengan China, sehingga meredam daya tarik aset berisiko di seluruh kawasan ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengatakan kemungkinan akan maju dengan rencana untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar.

Hal ini mengindikasikan bahwa Trump dapat juga mengenakan tarif terhadap seluruh impor China apabila negosiasi antara kedua negara gagal menghasilkan kesepakatan perdagangan. Trump dan Presiden China Xi Jinping direncanakan akan bertemua di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina pada 30 November-1 Desember.

“Komentar dari Presiden Trump bahwa pemerintah AS kemungkinan akan maju dengan kenaikan tarif China telah menghasilkan reaksi kehati-hatian dalam mata uang dan saham Asia, terlepas dari rally bursa saham AS semalam,” kata Irene Cheung, pakar strategi FX di ANZ di Singapura.

 Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBRI

+1,69

BBCA

+1,09

BBNI

+2,67

BMRI

+1,02

ASII

+0,90

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

(%)

TLKM

-2,76

INKP

-10,79

HMSP

-1,11

UNTR

-2,36

SMGR

-3,43

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper