Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Apik, Berikut Analisis Saham UNTR Hari Ini

PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari-Oktober 2018. Bagaimana ulasan sahamnya untuk Senin (26/11/2018)?
Presiden Direktur PT United Tractors Tbk Gidion Hasan (tengah) memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT United Tractors Tbk Gidion Hasan (tengah) memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari-Oktober 2018. Bagaimana ulasan sahamnya untuk Senin (26/11/2018)?

Dalam riset harian, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyampaikan penjualan Komatsu pada Oktober 2018 telah mencapai 500 unit. Pencapaian ini merupakan rekor penjualan bulanan tertingginya tahun ini.

“Adapun hingga Oktober 2018, penjualan Komatsu tercatat sebanyak 4.181 unit, 37% lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya,” paparnya, Senin (26/11).

Pengupasan lapisan tanah juga mencatatkan rekor bulanan tertinggi dengan 92,3 juta bank cubic meter (bcm) pada Oktober 2018, sehingga berhasil mencapai 809,1 juta bcm selama 10 bulan pertama tahun ini. Volume tersebut 22% lebih tinggi dari 665 juta bcm pada periode yang sama tahun lalu.

Robertus menyarankan speculative buy terhadap saham UNTR dengan estimasi rentang 31.050-32.800. Meskipun momentum masih lemah dibawah MA20 (33.550), tapi indikator stochastic yang oversold berpotensi membuatnya rebound terbatas untuk menguji resisten 32.800-33.325.

“Stop loss apabila turun ke bawah support 31.050,” imbuhnya.

Sementara itu, Investor Relations UNTR Ari Setiyawan sebelumnya menyampaikan bahwa sepanjang 10 bulan pertama 2018, kondisi cuaca cukup mendukung dan harga batu bara terbilang positif. Oleh karena itu, perseroan dapat memacu lini bisnis kontraktor tambang melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

Pada tahun ini, PAMA ditargetkan dapat mengerjakan volume pengupasan lapisan penutup (overburden removal/ OB) sejumlah 965 juta bcm dan produksi batu bara sebesar 120 juta ton. Volume itu meningkat dari target yang dicanangkan sebelumnya, yakni masing-masing sebanyak 900 juta bcm dan 119 juta ton.

“Kami melihat cuaca cukup mendukung dan harga batu bara positif, sehingga kami punya kesempatan untuk mencapai target tersebut,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (23/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper