Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Sedikit Pulih, Saham Apple Turun Lagi

Indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil mengakhiri pergerakannya dengan positif pada perdagangan Rabu (21/11/2018), memulihkan sebagian pelemahan akibat aksi jual hebat selama dua hari berturut-turut sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil mengakhiri pergerakannya dengan positif pada perdagangan Rabu (21/11/2018), memulihkan sebagian pelemahan akibat aksi jual hebat selama dua hari berturut-turut sebelumnya.

Indeks S&P 500 ditutup naik 0,30% atau 8,04 poin di 2.649,93, indeks Dow Jones Industrial Average flat di level 24.464,69, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 0,92% atau 63,43 poin di level 6.972,25.

Indeks Volatilitas Cboe, yang menjadi barometer perkiraan volatilitas jangka pendek untuk S&P 500 turun 1,68 poin ke posisi 20,8. Meski mampu rebound, indeks S&P 500 masih berakhir di kisaran level terendahnya. Hal ini menunjukkan tanda berlanjutnya kondisi yang bearish.

Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global serta memuncaknya kinerja keuangan perusahaan telah melemahkan minat terhadap aset berisiko dalam beberapa bulan terakhir.

Michael Antonelli, managing director perdagangan penjualan institusional di Robert W. Baird, mengatakan pelemahan akhir-hari, yang mungkin terkait dengan penjualan dalam volume perdagangan yang tipis, adalah kekecewaan bagi ekspektasi bullish.

Kendati indeks teknologi pada S&P naik 0,6 persen, dibantu kenaikan sebesar 9,7% dalam saham Autodesk Inc., saham Apple berakhir turun 0,1% menjadi US$176,78 setelah sempat diperdagangkan mencapai US$180,27 selama sesi tersebut.

Saham raksasa teknologi tersebut memperpanjang pelemahannya setelah berakhir turun 4,8% ke level terendahnya sejak awal Mei pada perdagangan Selasa (20/11).

“Semua orang mengawasi Apple karena ini adalah salah satu penyebab penurunan. Saham ini memulai dengan sangat kuat dan ini artinya penurunan belum akan berakhir,” lanjut Antonelli, seperti dikutip Reuters.

Saham perusahaan perangkat lunak Autodesk melaporkan hasil kuartal ketiga yang lebih baik dari estimasi para analis serta mengumumkan kesepakatan senilai US$875 juta untuk membeli PlanGrid.

Indeks S&P 500 juga mendapatkan dukungan dari kenaikan indeks energi sebesar 1,6% saat harga minyak mulai stabil setelah terjerembab lebih dari 6% pada Selasa (20/11).

“Minyak adalah bagian yang besar dan membawa perbaikan pada saham-saham siklis,” terang John Carey, managing director dan portfolio manager di Amundi Pioneer Asset Management.

Kinerja saham peritel juga pulih dengan indeks ritel S&P berakhir naik 1,1%, mematahkan rentetan pelemahan selama delapan sesi sebelumnya.

Saham Foot Locker Inc melonjak 14,9% setelah peritel alas kaki ini melaporkan penjualan toko secara kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi dan sekaligus mendorong kinerja peritel olahraga lainnya.

Sementara itu, saham Gap Inc naik 4,7% setelah beberapa pialang Wall Street merespons positif rencana CEO Arthur Peck yang lebih agresif untuk menutup toko-toko yang berkinerja buruk. Langkah ini diperkirakan akan menghilangkan kerugian dengan signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper