Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Tinggi, PP (PTPP) Tunda Penerbitan Surat Berharga Perpetual

PT PP (Persero) Tbk. menunda penerbitan surat berharga perpetual hingga akhir 2018 seiring dengan kebijakan Bank Indonesia yang kembali mengerek suku bunga acuan ke level 6,00%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk. menunda penerbitan surat berharga perpetual hingga akhir 2018 seiring dengan kebijakan Bank Indonesia yang kembali mengerek suku bunga acuan ke level 6,00%.

Direktur Keuangan PP Agus Purbianto mengatakan belum akan melanjutkan penerbitan surat berharga perpetual (SBP) yang awalnya dilakukan bertahap. Pihaknya masih menunggu momentum yang tepat untuk kembali menerbitkan instrumen tersebut. “Karena suku bunga tinggi, saya hold dulu,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (22/11/2018).

Untuk mendanai rencana investasi, Agus menyebut perseroan akan menggunakan sumber pendanaan lain. Adapun, beberapa opsi yang tersedia yakni pendanaan perbankan dan obligasi. “Jadi untuk sementara itu yang kompetitif,” imbuhnya.

Dia menambahkan, emiten berkode saham PTPP itu masih memiliki dana segar dari hasil emisi obligasi. Menurutnya, masih terdapat sisa dana dari penerbitan obligasi dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, emiten berkode saham PTPP itu telah menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) berbasis SBP Tahap I 2018 dengan jumlah pokok Rp150 miliar. Tingkat kupon untuk SBP tersebut berada pada level 9,04%.

PTPP menyatakan akan menerbitkan RDPT secara bertahap. Rencananya, perseroan akan menerbitkan RDPT hingga Rp2 triliun pada 2018.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, PTPP memiliki sejumlah rencana investasi hingga 5 tahun mendatang. Kontraktor pelat merah tersebut berencana mengucurkan investasi di sektor tanki penyimpanan minyak dan gas, sistem pengolahan air minum (SPAM), jalan tol, dan properti.

Secara detail, PTPP menyiapkan investasi proyek penyimpanan minyak dan gas dalam rentang dua tahun ke depan. Dana investasi yang disiapkan untuk sektor tersebut mencapai Rp7 triliun. Selain itu, perseroan akan berinvestasi proyek SPAM di sejumlah daerah. Nilai yang siap dikucurkan mencapai Rp2 triliun dalam tiga tahun mendatang.

Untuk jalan tol, perseroan masih mengikuti tender sejumlah ruas. Dana yang digelontorkan untuk investasi di sektor tersebut kurang lebih Rp15 triliun dengan estimasi 4 tahun—5 tahun ke depan.

Adapun, PTPP juga akan berinvestasi di sektor properti. Pengucuran dana investasi akan dilakukan dalam rentang dua tahun dengan total Rp3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper