Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham China Bertubi-tubi Didera Kekhawatiran Ini

Dua indeks saham utama di China kompak merosot nyaris 1,5% pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (9/11/2018), terbebani oleh data ekonomi dan kekhawatiran seputar meningkatnya tekanan pada perusahaan-perusahaan finansial.
ilustrasi/Reuters
ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Dua indeks saham utama di China kompak merosot nyaris 1,5% pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (9/11/2018), terbebani oleh data ekonomi dan kekhawatiran seputar meningkatnya tekanan pada perusahaan-perusahaan finansial.

Indeks Shanghai Composite berakhir merosot 1,39% atau 36,76 poin di level 2.598,87, setelah dibuka turun 0,55% atau 14,39 poin di posisi 2.621,24.

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham blue chip ditutup merosot 1,41% atau 45,33 poin di level 3.167,44 hari ini, setelah dibuka melemah 0,61% atau 19,47 poin di level 3.193,30.

Dengan demikian, baik indeks Shanghai Composite maupun CSI 300 telah tertekan di zona merah pada hari kelima berturut-turut.

Dilansir Reuters, sub-indeks sektor keuangan CSI 300 turun 2,2% setelah kepala pengawas perbankan dan asuransi China mengatakan kepada bank-bank pada hari Kamis (8/11) untuk mengalokasikan setidaknya sepertiga dari pinjaman baru mereka kepada perusahaan-perusahaan swasta.

Bank-bank juga diminta untuk tidak menarik pinjaman dari perusahaan-perusahaan yang berjuang untuk membayar kembali.

“Pasar khawatir bahwa rasio kredit macet bank akan naik jika mereka perlu memberi lebih banyak pinjaman kepada bisnis yang menghadapi kesulitan,” kata Cao Xuefeng, kepala riset di Huaxi Securities, seperti dikutip Reuters.

Pada saat yang sama, menurut Zhang Gang, analis Central Securities, sejumlah investor berjaga-jaga menantikan perkembangan selanjutnya dalam konflik perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China.

“Masih banyak ketidakpastian, dampak dari tarif belum sepenuhnya terealisasi,” ujar Zhang Gang.

Sejumlah rilis data ekonomi turut membawa pasar bergerak lebih rendah sore ini. Inflasi produsen turun untuk bulan keempat pada Oktober akibat melesunya permintaan domestic dan aktivitas manufaktur.

Sementara itu, penjualan mobil di China juga turun untuk bulan keempat berturut-turut, dengan turun lebih dari 11% pada Oktober.

“Arah pasar pada akhirnya akan bergantung pada hasil diskusi perdagangan antara China dan AS, khususnya di pertemuan G-20,” tambah Zhang. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping direncanakan akan bertemu di sela-sela KTT G-20 di Argentina bulan ini.

Di Hong Kong,  pergerakan indeks Hang Seng tergelincir dan berakhir anjlok 2,39% atau 625,80 poin di level 25.601,92, mematahkan kenaikan yang mampu dibukukan tiga hari beruntun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper