Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADRO Targetkan Produksi AMC 1 Juta Ton

Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menargetkan produksi batu bara kalori tinggi melalui Adaro MetCoal Companies (AMC) dapat mencapai 1 juta ton sampai dengan akhir 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan sambutan saat Perayaan 10 Tahun Initial Public Offering (IPO) sekaligus satu dekade transformasi bisnis perusahaan PT Adaro Tbk di Jakarta, Senin (16/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan sambutan saat Perayaan 10 Tahun Initial Public Offering (IPO) sekaligus satu dekade transformasi bisnis perusahaan PT Adaro Tbk di Jakarta, Senin (16/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menargetkan produksi batu bara kalori tinggi melalui Adaro MetCoal Companies (AMC) dapat mencapai 1 juta ton sampai dengan akhir 2018.

Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira menyampaikan, perusahaan memproduksi batu bara kokas semi lunak dan termal kalori tinggi melalui entitas anak, yakni Adaro MetCoal Companies (AMC).

Keuntungan ekspansi produk premium ialah harga jual yang lebih dibandingkan batu bara termal, walaupun ongkos operasionalnya lebih mahal. Secara perhitungan keseluruhan, margin produk premium lebih besar.

“Komponen cost [batu bara kalori tinggi] agak berbeda, tapi kami harapkan marginnya lebih tinggi,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (6/11/2018).

Sampai akhir 2018, perusahaah mematok target produksi dan penjualan AMC sebesar 1 juta ton. Per September 2018, produksi AMC naik 27% year on year (yoy) menjadi 0,86 juta ton, dan penjualan meningkat 15% yoy menuju 0,71 juta ton.

Selain ke pasar domestik, batu bara kalori tinggi tersebut dijual ke sejumlah negara seperti Jepang, Thailand, India, China, dan negara-negara di Eropa.

Perusahaan yang dikomandoi Garibaldi Thohir ini juga mulai membukukan pemasukan dari penjualan batu bara kokas Kestrel Coal Resources, yang berhasil diakuisisi awal Agustus 2018. Pada Agustus—September 2018, penjualan mencapai 0,78 juta ton, dan produksi 1,09 juta ton.

“Kinerja operasional hampir serupa secara yoy karena kami melanjutkan rencana kerja Kestrel yang ditetapkan awal tahun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper