Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Optimistis Raih Pertumbuhan Dua Digit

PT PP (Persero) Tbk. masih optimistis mengantongi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit pada 2018. Optimisme itu sejalan dengan pembayaran sejumlah proyek besar yang akan masuk akhir tahun ini.
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA— PT PP (Persero) Tbk. masih optimistis mengantongi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit pada 2018. Optimisme itu sejalan dengan pembayaran sejumlah proyek besar yang akan masuk akhir tahun ini.

Agus Purbianto, Direktur Keuangan dan Pengelolaan Kapital Manusia PP menjelaskan pihaknya masih memiliki proyek-proyek dengan nilai besar yang akan menopang pertumbuhan pendapatan pada dua bulan terakhir 2018.

Pekerjaan tersebut di antaranya Kalibaru dengan nilai Rp3 trilun, Makassar New Port senilai Rp2,5 triliun, power plant di Papua senilai Rp1,5 triliun, dan sejumlah jalan tol.

“Penjualan masih bisa tumbuh 15% dan laba bersih 10%-12%,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (4/11/2018).

Agus mengungkapkan tergerusnya laba bersih perseroan secara tahunan akibat beberapa faktor. Salah satu penyebabnya yakni kenaikan beban usaha dan beban bunga atau pendanaan.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar beban pendanaan atau bunga per 30 September 2018 berasal dari anak usaha. Salah satu anak usaha, PT PP Properti Tbk. misalnya, tengah banyak menambah aset baru.

Selain itu, Agus menyebut ekspansi tengah dilakukan oleh PT PP Presisi Tbk.. Entitas anak tersebut menurutnya tengah banyak melakukan sewa peralatan untuk mengembangkan usaha.

“Beban bunga berasal dari anak mencapai 60% sedangkan induk 40%,” ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018, PP mengantongi pendapatan Rp14,78 triliun pada 30 September 2018. Jumlah tersebut naik 7,45% dari Rp13,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok pendapatan emiten berkode saham PTPP itu tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan. Tercatat, beban pokok pendapatan naik 6,73% secara tahunan menjadi Rp12,55 triliun per 30 September 2018.


Akan tetapi, beban usaha perseroan naik menembus 35,65% secara tahunan pada kuartal III/2018. Kenaikan terjadi dari Rp442,36 miliar menjadi Rp600,05 miliar.


Dengan demikian, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PTPP senilai Rp874,67 miliar. Pencapaian tersebut turun 11,65% secara tahunan.


Adapun, total liabilitas yang dimiliki perseroan Rp33,53 triliun per 30 September 2018. Jumlah itu naik 21,11 dari posisi 31 Desember 2017.


Sementara itu, ekuitas yang dimiliki Rp15,25 triliun pada kuartal III/2018. Terjadi kenaikan 7,13% dari posisi Rp14,24 triliun pada akhir tahun lalu.


Kontraktor pelat merah tersebut memiliki total aset Rp48,61 triliun per 30 September 2018. Posisi itu naik 16,35% dari Rp41,78 triliun pada 31 Desember 2017.


Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis Kresna Sekuritas Andreas Kristo Saragih menilai pencapaian PTPP pada kuartal III/2018 di bawah ekspektasi. Pihaknya memangkas proyeksi pendapatan perseroan pada 2018 dari Rp27,28 triliun menjadi Rp24,83 triliun.


Selanjutnya, Andreas juga memangkas proyeksi laba bersih 2018 dari Rp1,94 triliun menjadi Rp1,54 triliun. Pihaknya masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham perseroan dengan target harga Rp2.760.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper