Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Anjlok Bersama Minyak Mentah

Harga batu bara semakin terkulai pada akhir perdagangan Kamis (1/11/2018).
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara semakin terkulai pada akhir perdagangan Kamis (1/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2019 ditutup anjlok 2,85% atau 3 poin di level US$102,35 per metrik ton, pelemahan pada hari ketiga berturut-turut.

Adapun harga batu bara Newcastle untuk kontrak teraktif November 2018 berakhir anjlok 2,23% atau 2,35 poin di posisi 102,85.

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 bahkan ditutup anjlok lebih dari 3% atau 2,95 poin di level 93,70 dan telah turun 5,1 poin selama tiga hari berturut-turut.

Sementara itu, di Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 ditutup turun 0,44% atau 2,8 poin di level 632,2 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

“Pembangkit-pembangkit listrik China memastikan bahwa kekurangan pada musim dingin yang lalu tidak terulang dengan membangun persediaan ke level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun,” jelas analis Jefferies, seperti dikutip Bloomberg.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah turun ke level terendah dalam lebih dari enam bulan terakhir di tengah tanda-tanda peningkatan pasokan AS dan spekulasi bahwa sanksi terhadap Iran tidak akan berhasil dalam mengurangi ekspor.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2018 ditutup anjlok sekitar 2,5% atau 1,62 poin di level US$63,69 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Kamis (1/11), level terendah sejak 9 April.

Adapun minyak patokan global, Brent, untuk pengiriman Januari berakhir anjlok 2,15 poin di level US$72,89 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, produksi minyak mentah OPEC naik pada Oktober ke level tertinggi sejak 2016, sementara Rusia dikabarkan meningkatkan output ke level tertinggi pasca-Soviet.

Sementara itu, pasokan di AS melampaui Rusia pada bulan Agustus, dengan peningkatan pasokan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menyentuh level terbesar dalam sejarah AS.

Energy Information Administration (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah AS naik untuk pekan keenam berturut-turut mejadi 3,22 juta barel, kenaikan beruntun terpanjang sejak Maret 2017,

Pada saat yang sama, kekhawatiran atas hilangnya ekspor Iran berkurang setelah India dan Korea Selatan dikatakan setuju dengan AS pada garis besar keringanan.

Minyak telah anjlok 11% bulan lalu, terbesar sejak Juli 2016, saat pelemahan pasar saham dan konflik perdagangan AS-China menimbulkan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi.

Namun, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya mengirimkan sinyal beragam mengenai apakah mereka akan meningkatkan output untuk mengisi kekurangan dari kembalinya sanksi terhadap Iran yang akan berlaku pada 4 November.

"Meningkatnya persediaan minyak dan tumbuhnya output negara penghasil minyak telah menenangkan kekhawatiran pasokan terkait embargo minyak Iran," kata Norbert Ruecker, kepala penelitian makro dan komoditas di Julius Baer Group Ltd di Zurich, seperti dikutip Bloomberg.

"Sementara dalam waktu dekat, harga berisiko dari gangguan suplai lebih lanjut, minyak diperkirakan berada dalam tren penurunan menuju ke 2019."

Pemerintah AS mengisyaratkan pada Rabu bahwa beberapa negara dapat terus mengimpor minyak mentah dari Iran setelah sanksi berlaku penuh pada 5 November.

“Beberapa negara mungkin tidak bisa menghilangkan impor seluruhnya segera,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton. “AS ingin memberi tekanan maksimum pada Iran, tetapi tidak ingin menyakiti teman-teman.”

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

1 November

102,35

(-2,85%)

31 Oktober

105,35

(-1,86%)

30 Oktober

107,35

(-0,92%)

29 Oktober

108,35

(+0,05%)

26 Oktober

108,30                   

(-3,04%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper